Menteri Koordinator  bidang Kemaritiman dan investasi Luhut Binsar Pandjaitan - - Foto: dok Kementerian Maritim
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan investasi Luhut Binsar Pandjaitan - - Foto: dok Kementerian Maritim

Luhut Minta Tak Ada Kabel yang Berjuntai di Kawasan Wisata

Husen Miftahudin • 27 November 2020 15:46
Jakarta: Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan agar kawasan wisata di Indonesia tidak terganggu dengan pemandangan kabel-kabel yang berjuntai. Ia meminta agar kabel-kabel tersebut ditanam di bawah tanah, seperti halnya di Labuan Bajo.

"Saya kira Labuan Bajo sekarang sudah banyak sekali kemajuan, mungkin jadi kota pertama di Indonesia yang hampir tidak ada kawat-kawat telepon di atas," ujar Luhut saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang disiarkan secara virtual, Jumat, 27 November 2020.
 
Keberhasilan Labuan Bajo sebagai kawasan wisata yang benar-benar menawarkan keindahan alamnya tanpa adanya gangguan pemandangan kabel-kabel yang berjuntai merupakan buah dari upaya dan kerja keras Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
 
"Itu kerja keras dari timnya Pak Gubernur (NTT) dengan Kementerian PUPR, dan itu saya pikir membuat NTT nanti menjadi tambah cantik," harap Luhut.

Oleh karena itu, Luhut mendorong seluruh pemerintah daerah di kawasan wisata untuk benar-benar memperhatikan pemandangan dengan memindahkan kabel-kabel yang bergelantungan dan berjuntai ke dalam tanah.
 
"Jadi itu nanti semua pembangunan di daerah pariwisata kita akan sarankan untuk kabel-kabel itu tidak ada di atas, semua ducting di bawah sehingga dengan demikian keliatan kebersihannya," ucap Luhut.
 
Menurutnya, peniadaan kabel-kabel yang berjuntai dan menghalangi pemandangan merupakan salah satu kelemahan kawasan wisata di Indonesia. Dalam percepatan pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), terdapat empat permasalahan yang acapkali luput dari pengembang.
 
"Permasalahan utama pada DPSP hingga saat ini terletak pada kelemahan empat komponen, yaitu atraksi, aksesibilitas, amenitas (kenyamanan), dan ancillary facilities (fasilitas penunjang)," tegas dia.
 
Oleh karena itu, Rakornas dan Rapat Dewan Pengarah penting dilaksanakan dalam rangka mempercepat pembangunan destinasi untuk meningkatkan kepuasan wisatawan dan peringkat Indonesia pada Travel and Tourism Competitiveness Index menjadi peringkat 30 pada 2021.
 
"Ini kita harus kerja keras. Oleh karenanya hasil koordinasi pagi ini akan menjadi dasar kebijakan program 2021. Saya berharap kita semua berkolaborasi melakukan ini. Karena tidak bisa dikerjakan oleh satu, tapi kita harus ramai-ramai melakukannya," pungkas Luhut.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan