Deputy Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit Wahyu Budiarto mengatakan, setelah Blok Rokan dikelola oleh PHR mulai 8 Agustus 2021, maka otomatis dengan kesepakatan tersebut pegawai Chevron menjadi pegawai PHR. Budi bahkan menggunakan istilah 'ganti baju', karena para pegawai aktif Chevron tetap akan bekerja di Blok Rokan dengan stastus pegawai Pertamina.
"Kami ada 2.800 pegawai aktif dan salah satu agreement dengan PHR. Nanti di tanggal 8 Agustus seluruh pegawai yang masih aktif akan menjadi pegawai Pertamina," kata Budi dalam kunjungan ke Media Group, Jakarta, Selasa, 27 April 2021.
Budi bilang hal ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga transisi berjalan lancar untuk menekan laju penurunan produksi di Blok Rokan. Dengan menggunakan SDM yang memang berpengalaman menggarap blok tersebut, menurut Budi menjadi keuntungan bagi Pertamina, sebab tidak perlu lagi memulai dari nol.
"SDM ini adalah orang-orang yang mengoperasikan Rokan selama ini, jadi sudah familiar dengan Rokan. Ini salah satu yang terbaik dalam transisi," ujar dia.
Selain SDM, kesepatakan di masa transisi juga menyangkut sharing data geologi dan geofisika, perizinan, prosedur standar operasional (SOP), fasilitas produksi, pertanahan, kontrak barang dan jasa, serta program pengembangan masyarakat. Ia bilang data tersebut telah diserahkan ke pemerintah.
"Semua data sudah dikembalikan ke negara. Pertamina bisa minta ke ESDM," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News