"Dari data yang tertera terlihat bahwa mulai ada perimbangan investasi di Jawa dan luar Jawa," ujar Staf Ahli Bidang Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM Heldy Satrya Putradi dikutip dari Antara, Rabu, 4 November 2020.
Heldy memaparkan realisasi investasi di Indonesia periode Januari-September 2020 mencapai Rp611,6 triliun. Jumlah itu lebih tinggi dari realisasi investasi periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar Rp601,3 triliun.
Angka realisasi investasi hingga September 2020 tersebut mencapai 74,8 persen dari target investasi BPKM yang dipatok Rp817,2 triliun hingga akhir 2020.
Dari data tersebut, BKPM mencatat realisasi investasi di Pulau Jawa mencapai Rp307,5 triliun atau mencapai 50,3 persen dari investasi di seluruh daerah di Indonesia. Sedangkan, realisasi investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp304,1 triliun atau memenuhi 49,7 persen dari daerah investasi di Indonesia.
Adapun dari keseluruhan investasi tersebut, sebesar Rp309,9 triliun atau 50,7 persen di antaranya merupakan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan Rp301,7 triliun atau 49,3 persen sisanya merupakan Penanaman Modal Asing (PMA).
Heldy menambahkan sepanjang Januari-September 2020, investasi yang masuk ke Indonesia mampu menyerap 861.581 tenaga kerja. BKPM pun menargetkan investasi sejak 2020 hingga 2024 dapat meningkat 47,3 persen atau mencapai Rp4.983,2 triliun.
"Untuk mencapai target tersebut di tengah pandemi covid-19 bukanlah hal yang mudah. Untuk itu, perlu dilakukan peningkatan daya saing di dalam negeri untuk menarik investasi yang diinginkan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News