Perjanjian ini sekaligus menjadi kesepakatan Processing Service Agreement atas proses gasifikasi batu bara yang merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan ketahanan energi nasional.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai gasifikasi batu bara akan menghilangkan ketergantungan terhadap impor LPG sehingga akan mengemat cadangan devisa negara.
"Gasifikasi batu bara memiliki nilai tambah langsung pada perekonomian nasional secara makro. Akan menghemat neraca perdagangan, mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG, dan menghemat cadangan devisa," kata Erick yang mengikuti acara ini dari Amerika Serikat, Selasa, 11 Mei 2021.
Dia pun optimistis kerja sama ini akan memberikan manfaat besar di tengah usaha membangkitkan perekonomian nasional. Apalagi peran Pertamina tidak hanya bergerak untuk memastikan ketahanan energ tapi juga menggerakkan industri energi agar tetap mampu beroperasi optimal.
"Tentu kami berharap kerja sama ini menjadi salah satu bagian dari momentum kebangkitan perekonomian nasional. Dengan memastikan tersedianya kebutuhan energi yang mandiri, kita berharap sektor makro dan mikro dapat terus tumbuh dan menjadi pilar perekonomian nasional," ujar Erick.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun menyambut baik proyek gasifikasi batu bara. Hal ini dikarenakan dapat memaksimalkan produk batu bara, menggeliatkan sektor energi serta memastikan ketahanan nasional dan menghilangkan ketergantungan pada produk impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News