"Jumlah usaha peternakan ayam petelur tahun ini berkurang diduga karena pemilik usaha tersebut menutup usahanya," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Warsiman, dikutip dari Antara, Kamis, 28 Januari 2021.
Menurutnya pemilik usaha peternakan ayam petelur di daerah ini menutup usahanya karena mereka yang melaksanakan usahanya itu mungkin belum atau kurang menguasai teknis dan manajemen usaha peternakan ayam petelur ini.
Ia mengatakan seharusnya pemilik usaha peternakan ayam petelur harus mengetahui tentang teknis budi daya ayam petelur yang optimal dan sehat, kemudian mereka juga harus mengetahui tentang cara pengaturan manajemen usahanya.
Selain itu, menurutnya, penyebab pemilik usaha ini menutup usahanya karena mereka ini saat memulai usahanya tersebut tidak atau belum mengetahui teknis dan manajemennya ternyata setelah mereka terjun ke sana ada manajemen dan teknis yang harus mereka kuasai.
Selanjutnya, ia menyarankan kepada beberapa pelaku usaha peternakan ayam petelur yang masih bertahan di daerah ini untuk berhimpun atau bergabung untuk membuat sebuah kelompok usaha di bidang yang sama ini.
Menurutnya, beberapa pemilik usaha peternakan ayam petelur yang tergabung dalam kelompok tersebut bisa saling bertukar pengalaman soal teknis budi daya dan manajemen usaha ayam petelur.
Ia mengatakan hal ini karena seperti diketahui harga pakan ayam petelur tersebut mahal dan pakan tersebut tidak bisa dibiarkan terlalu lama karena mudah rusak. Kalau dia sendiri kemungkinan tidak bisa membeli pakan ayam terlalu banyak karena kalau tidak habis, maka pakan tersebut rusak.
"Kalau mereka berkelompok, mereka bisa saling bertukar pengalaman tentang teknis dan manajemen peternakan ayam petelur," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News