CEO Tesla Elon Musk. Foto: AFP/ Win McNamee
CEO Tesla Elon Musk. Foto: AFP/ Win McNamee

RI Segera Teken Kerja Sama dengan Tesla

Insi Nantika Jelita • 25 Januari 2021 20:11
Jakarta: Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan kerja sama dengan perusahaan mobil listrik milik Elon Musk, Tesla Inc, segera terwujud.
 
Tak hanya dengan Tesla, Indonesia juga akan bekerja sama dengan salah satu pemain global di industri kimia berkedudukan di Jerman, yakni BASF, juga bakal digandeng.
 
"Sebentar lagi yang akan kita teken dengan BASF dan Tesla," kata Bahlil dikutip dari Mediaindonesia.com, Senin, 25 Januari 2021.

Dia mengatakan, sebelumnya, pemerintah sudah melakukan kerja sama dengan perusahaan perusahaan China Contemporary Amperex Technology (CATL), dengan nilai investasi sebesar USD5,2 miliar atau sekitar Rp73 triliun untuk membangun pabrik baterai litium di Indonesia
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan LG Energy Solution untuk membangun pabrik baterai mobil listrik di Tanah Air dengan investasi mencapai USD9,8 miliar atau Rp137,9 triliun.
 
"Kalau empat-empatnya ini sudah jalan maka dunia akan mulai merasakan kehadiran Indonesia, dalam rangka kontribusinya terhadap energi baru terbarukan khususnya untuk mobil listrik," jelasnya.
 
Bahlil menegaskan, dengan adanya persepsi global yang membaik belakangan ini, karena adanya vaksinasi covid-19 menjadi peluang besar dalam menarik investasi ke Tanah Air.
 
"Persepsi global sudah bagus, investor besar diharapkan banyak masuk ke Indonesia," pungkas Bahlil.
 
Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Jodi Mahardi menuturkan, pertemuan dengan Tesla seharusnya pada Januari ini diundur bulan depan. Menurutnya, kedatangan ini juga tergantung soal aturan larangan WNA yang masuk ke wilayah RI untuk mencegah penularan mutasi virus covid-19.
 
"Ya rencananya menjadi awal Februari, tapi tetap akan tergantung apakah kebijakan restriksi WNA berkunjung ke Indonesia masih berlaku atau tidak," kata Jodi kepada wartawan beberapa waktu lalu. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan