Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Modal Dalam Negeri Topang Investasi RI di Tengah Pandemi

Suci Sedya Utami • 25 Januari 2021 15:39
Jakarta: Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan penanaman modal dalam negeri (PMDN) menjadi penopang kinerja investasi di Indonesia sepanjang 2020 yang dibayangi pandemi covid-19.
 
Berdasarkan realisasi investasi 2020 yang mencapai Rp826,3 triliun, porsi PMDN mencapai Rp413,5 triliun atau 50,1 persen. Sisanya Rp412,8 triliun atau 49,9 persen merupakan Penanaman Modal Asing (PMA).
 
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan di tengah penurunan PMA karena pandemi, capaian PMDN justru mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp386,5 triliun. Sementara PMA tahun lalu sebesar Rp423,1 triliun.

"PMDN cukup luar biasa sebagai benteng pertahanan realisasi di era pandemi," kata Bahlil dalam paparan realisasi investasi secara daring, Senin, 25 Januari 2021.
 
Bahlil mengatakan, dalam lima tahun terakhir, tren PMDN mengalami peningkatan. Pada 2016, kontribusi PMDN sebesar Rp216,2 triliun atau 35,3 persen, pada 2017 sebesar Rp262,3 triliun atau 37,9 persen, pada 2018 sebesar Rp328,6 triliun atau 45,6 persen, dan pada 2019 Rp386,5 triliun atau 47,7 persen.
 
Sementara untuk PMA, Bahlil mengatakan memang terjadi penurunan dibandingkan 2019. Hal ini juga telah diperkirakan oleh lembaga-lembaga internasional seperti Bank Dunia yang mengatakan investasi dunia akan turun 30 hingga 40 persen imbas dari pandemi.
 
Kendati mengalami penurunan, menurut mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini, Indonesia masih lebih baik sebab PMA hanya turun 10 persen.
 
"PMA kita tahu kenapa bisa turun, di beberapa lembaga (salah satunya) Bank Dunia mengatakan bahwa PMA (di dunia) turunnya 30-40 persen," tutur dia.
 
Adapun dalam lima tahun terakhir, data realisasi PMA pada 2006 sebesar Rp396,6 triliun atau 64,7 persen dari total investasi, pada 2017 sebesar Rp396,6 triliun atau 62,1 persen, pada 2018 sebesar Rp392,7 triliun atau 54,4 persen, dan 2019 sebesar Rp423,1 triliun atau 52,3 persen.
 
"Jadi lima tahun terakhir kita bisa bilang investasi kita sudah mulai berimbang antara PMA dengan PMDN. Kita enggak bisa lagi beda-bedakan antara PMA yang harus prioritas daripada PMDN," pungkasnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan