Tata Metal Lestari (Tatalogam Group) mengekspor Baja Lapis Aluminium Seng (BJLAS) Nexalume.
Tata Metal Lestari (Tatalogam Group) mengekspor Baja Lapis Aluminium Seng (BJLAS) Nexalume.

Tata Metal Lestari Ekspor 3 Ribu Ton Baja Lapis ke Kanada

Medcom • 11 Oktober 2024 20:30
Jakarta: PT Tata Metal Lestari (Tatalogam Group) mengekspor Baja Lapis Aluminium Seng (BJLAS) Nexalume. Ekspor dilakukan dengan metode Break Bulk Shippment dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
 
General Manufacturing PT Tata Metal Lestari Rendra Fernanda mengatakan, selama ini perusahaannya telah mengekspor produk mereka ke 20 negara. Tapi kali ini berbeda, karena metode pengirimannya Break Bulk atau Break Bulk Shipment sehingga jumlah produk yang dikirim bisa berlipat ganda.
 
Jumlah yang diekspor sebanyak 3.008 ton BJLAS Nexalume senilai USD 3.090.000 atau sekitar Rp48 miliar lebih. Baja dikirim melalui pelabuhan Tanjung Priok langsung ke pelabuhan Hamilton di Kanada dengan kapal MV Federal Michigan. 

"Sebelumnya, dengan metode kontainer kami hanya bisa mengirim 24 ton dalam satu kontainer.Dengan kapal baru, dan produk baru, kami berharap dapat sampai ke lokasi tujuan tepat waktu dan dapat segera digunakan oleh pelanggan," katanya.
 
Rendra mengungkapkan, pihaknya memenuhi syarat 11 spesifikasi sehingga produknya bisa diterima di pasar global. Termasuk regulasi CBAM atau aturan yang dibuat Uni Eropa untuk mengatasi kebocoran emisi karbon. Spesifikasi tersebut sesuai dengan standar American Society for Testing and Materials yang sudah diperoleh PT Tata Metal Lestari melalui surveyor independent.
 
Rendra menegaskan, dari total kapasitas produksi yang mencapai 225 ribu ton per tahun, utamanya untuk memenuhi kebutuhan nasional sehingga dapat menyokong pembangunan di tanah air.
 
"Kita punya rencana menambah kapasitas menggunakan mesin continues coating line.Sehingga dapat fokus memenuhi kebutuhan ekspor," kata Rendra.
 
Perwakilan PT Krakatau Baja Industri (Krakatau Steel) Muhammad Nuranto Putra mengatakan, sebagai perusahaan dalam negeri yang menyuplai seluruh bahan baku baja lapis yang diproduksi PT Tata Metal Lestari, Putra berharap kedua perusahaan ini bisa terus meningkatkan sinergi sehingga dapat menghidupkan kembali neraca perdagangan nasional.
 
Putra mengungkapkan, kapasitas produksi Krakatau steel khususnya di CRM mencapai 800 ribu ton per tahun. Dari jumlah itu, 10-15 persen dialokasikan untuk ekspor. 
 
"Sekarang kami fokus melakukan indirect ekspor seperti yang kami lakukan bersama PT Tata Metal Lestari. 
Putra berharap, PT Tata Metal Lestari dan PT Krakatau Steel bisa saling bersinergi untuk menghidupkan kembali neraca perdagangan nasional. 
 
"Jadi dengan system mekanisme seperti ini, ekspor dengan bebas, itu sangat membantu untuk lebih sustain lagi (Industri baja nasional) ke depannya dan lebih survive lagi ditengah tantangan kondisi dunia saat ini," kata Putra.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan