"Saya optimistis Batam akan muncul sebagai surganya investasi di Asia Tenggara. Maka kami harus memberikan kemudahan yang lebih lagi. Mobilisasi logistik di dalam kota hingga ke pelabuhan maupun bandara, mesti lancar. Ini sejalan dengan keinginan menjadikan Pelabuhan Batu Ampar dan Bandar Udara Hang Nadim sebagai infrastruktur kelas dunia,” ucap Kepala BP Batam Muhammad Rudi.
Infrastruktur andal dipilih menjadi fondasi utama yang disiapkan untuk kembali menggeliatkan investasi di Batam. Mulai dari timur hingga utara Batam, seluruhnya dipoles agar memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi investor maupun masyarakat Batam.
Sejumlah proyek berhasil digarap BP Batam pada 2021, yakni 38 kegiatan senilai Rp428 miliar. Sementara, proyek multiyears sejumlah 18 kegiatan dengan total nilai Rp431 miliar masih terus berlangsung.
Di utara terdapat Pelabuhan Batu Ampar yang sekarang sedang dipoles menjadi pelabuhan kelas dunia. BP Batam bergegas mempercepat modernisasi dan penyesuaian kemampuan suplai mulai dari memperdalam perairan, membangun dermaga, depo, quay crane, hingga memperluas sea way, sehingga nantinya Batu Ampar akan memiliki suplai mencapai 1,6 juta TEUs.
Lalu di sebelah barat, ada Pelabuhan Sekupang yang menjadi pintu masuk orang dari berbagai daerah di Kepri, termasuk dari negara tetangga Singapura maupun Malaysia.
Di timur, terdapat Bandar Udara Internasional Hang Nadim yang sekarang juga sedang dipersiapkan menjadi bandar udara kelas dunia. Konsorsium Incheon International Airport Corporation (IIAC) digandeng untuk mewujudkan impian itu. Bersama IIAC, kolaborasi yang apik untuk mengembangkan Bandara Hang Nadim akan dieksekusi dengan konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP PT Wijaya Karya Tbk.
Tak jauh dari sana, persis di bagian selatan ada pula Pelabuhan Kabil yang dirancang sebagai pelabuhan sejumlah industri di kawasan tersebut.
Batam memang dikenal sebagai daerah industri. Saat ini terdapat 24 Kawasan Industri Integrated yang tersebar mulai dari kawasan Batu Aji, Sagulung hingga Sekupang di sebelah Barat, kawasan Lubuk Baja, Batam Kota, hingga ke kawasan Kabil.
Dahulu, menjadi pemandangan lumrah di Batam terjadi kemacetan. Terutama di jalan menuju pelabuhan, bandara, maupun kawasan industri pada saat jam pergi dan pulang kerja. Belum lagi di jalan infrastruktur kawasan industri, kendaraan-kendaraan industri kian memperparah kemacetan.
Dua tahun terakhir kemacetan berangsur terurai, sejak Muhammad Rudi memimpin BP Batam. Rudi yang juga menjabat Wali Kota Batam ini memiliki komitmen tinggi. Segala jalan yang menjadi titik kemacetan mulai diperlebar menjadi 5-6 lajur. Seluruhnya dibuka agar kemacetan yang kerap terjadi di wilayah bependuduk terbesar di Kepri itu dapat terurai.
"Pelebaran jalan ini tidak hanya untuk kepentingan investasi semata, tapi juga untuk kemudahan mobilisasi masyarakat Batam yang saat ini sudah mencapai 1,1 juta jiwa,” ujar Rudi.
Tak hanya bagi masyarakat biasa, pelebaran jalan yang gencar dilakukan juga membawa dampak signifikan bagi dunia industri. Misalnya, di Kabil. Dengan pelebaran jalan kedua Hang Kesturi tahap 1 Batu Besar, membuat kawasan industri di area Kabil terhubung dengan ruas jalan menuju Pelabuhan Batu Ampar.
Arus lalu lintas dari dan ke kawasan industri itu bisa lancar, sehingga bahan baku maupun hasil produksi bisa lebih cepat didistribusikan. Mengingat ekspor terbesar di Batam melalui Pelabuhan Batu Ampar, maka membuka jalan empat hingga enam lajur harus dilakukan untuk memastikan proses distribusi logistik berjalan lancar.
Rudi turut membuat harmonisasi koordinasi manajerial kedua instansi makin klop, sehingga berjalan dengan padu, pembangunan merata pun mampu dipacu.
Usaha Rudi tak sia-sia. Saat pandemi covid-19, geliat ekonomi di Batam justru bertumbuh. Sepanjang tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Batam bertengger di tempat tertinggi di Provinsi Kepri, mencapai 4,75 persen.
Angka tersebut mengalahkan pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya di angka 3,69 persen, dan Provinsi Kepri hanya 3,43 persen. Nilai ekspor Batam pada April 2022, mencapai USD1,266 miliar. Angka ini naik 5,86 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News