"Proses penjajakan sedang berjalan, diusahakan selesai dalam tahun ini juga 2020," kata Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius kepada Medcom.id, Rabu, 22 April 2020.
Ia menyebutkan sejauh ini calon mitra yang sudah diajak berkolaborasi berasal dari Indonesia, Korea Selatan, dan Tiongkok.
"Calon mitra kolaborasi berasal dari Indonesia, Korea Selatan dan Tiongkok," sebutnya.
Untuk perusahaan multinasional asal Indonesia, dia menjelaskan Kalbe Farma mengajak perusahaan berkolaborasi untuk memproduksi obat-obatan herbal.
Sementara untuk perusahaan asal Tiongkok dan Korea Selatan, emiten berkode KLBF mengajak kolaborasi untuk produksi obat penanganan covid-10 dan alat kesehatan.
"Ada beberapa calon produk yang sedang didiskusikan termasuk Chloroquin, Hydroxy Chloroquin, obat herbal Indonesia, alat kesehatan, alat tes laboratorium termasuk transfer teknologinya," jelas dia.
Sebelumnya melalui penjelasan perusahaan di keterbukaan informasi BEI, Corporate Secretary Kalbe Farma Lukito Kurniawan Gozali mengatakan perusahaan akan melakukan kerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri untuk kolaborasi produksi obat dan alat kesehatan tersebut.
Namun rencana tersebut masih dalam tahap penjajakan peluang kerja sama. "Perusahaan masih dalam tahap penjajakan peluang kerja sama dengan beberapa perusahaan multinasional dari luar negeri," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News