Ilustrasi. (Foto: Dok. Kementan)
Ilustrasi. (Foto: Dok. Kementan)

Pandeglang Terus Berperan Penuhi Ketersediaan Pangan

Gervin Nathaniel Purba • 08 Mei 2020 22:22
Pandeglang: Memasuki musim panen, petani tetap turun ke lapangan melakukan panen padi meskipun saat ini wabah virus korona (covid-19) berpotensi menyerang setiap orang. Mereka tetap semangat bekerja demi mengamankan stok pangan. 
 
Para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Barokah Desa/Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang, Banten, misalnya. Mereka menggarap areal sawah seluas 42 hektare (ha) dan darat 12 ha.
 
“Penanaman padi dalam setahun dilakukan sebanyak dua kali (Masa Tanam/MT I dan MT II). Sedangkan pada MT III lahan sawah dimanfaatkan untuk budidaya tanaman hortikultura berupa tanaman kacang panjang, mentimun, cabai, dan lainnya,” kata Sekretaris Poktan Ilham, dikutip keterangan tertulis, Jakarta, Jumat, 8 Mei 2020.

Ilham mengatakan bahwa rata-rata produksi tanaman padi walaupun mengandalkan air tadah hujan adalah sebesar 8,3 ton per ha. Poktan Barokah sendiri pada 2016 dan 2018 pernah menjadi juara dua tingkat Provinsi Banten sebagai Poktan Teladan dan Poktan berprestasi dalam Budidaya tanaman padi.
 
Menanggapai hal tersebut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Budi S Januardi mengatakan, bahwa Kabupaten Pandeglang dari hari ke hari semakin memantapkan diri untuk terus ikut berperan dalam memastikan ketersediaan pangan.
 
“Modal sosial yang ada di antaranya etos kerja para petani, kebersamaan dan kepedulian diantara petani/Poktan yang disinergikan dengan pendampingan, bimbingan para PPL, serta bantuan sarana produksi & alsintan dari pemerintah semakin memperkuat gerak langkah bersama dalam pembanguan pertanian di daerah,” kata Budi.
 
Kementerian Pertanian (Kementan) memperkirakan puncak panen terjadi pada April dengan luas 1,73 juta ha, dengan produksi 5,27 juta ton beras. Kemudian berlanjut pada Mei dengan luas panen sekitar 1,38 juta ha, atau setara dengan produksi 3,81 juta ton beras. 
 
Pengelolaan usaha tani  dilakukan Poktan Barokah secara komprehensif. Mulai dari hulu hingga hilir. Pengolahan lahan, budidaya, pengelolaan pasca panen, hingga pemasaran dengan packaging kemasan yang bagus. Produksi beras yang dijual dengan kemasan 5 kg, 25 dengan merk tersendiri, yaitu beras BAROKAH.
 
“Sesuai namanya, semoga Poktan ini terus dapat memberikan kebarokahan dan memberikan manfaat untuk semua. Terutama berperan dalam sumbangsih ketersediaan pangan terlebih saat ini tengah dihadapkan pada mewabahnya Covid-19,” ucap Ilham.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan