Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan kebutuhan masyarakat terhadap produk industri pengolahan makanan dan minuman (mamin) bisa terpenuhi. Foto: Dok. Kemenperin
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan kebutuhan masyarakat terhadap produk industri pengolahan makanan dan minuman (mamin) bisa terpenuhi. Foto: Dok. Kemenperin

Menperin Upayakan Ketersediaan Baku Industri Mamin Tetap Terjaga

Ilham wibowo • 01 April 2020 15:06
Jakarta: Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan kebutuhan masyarakat terhadap produk industri pengolahan makanan dan minuman (mamin) bisa terpenuhi selama penanganan virus korona (covid-19).
 
“Saat ini di tengah kondisi pandemi virus korona, kebutuhan pangan masyarakat semakin meningkat, seiring pula dengan adanya kebijakan untuk work from home atau bekerja dari rumah,” kata Agus melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 1 April 2020.  
 
Menghadapi kondisi tersebut, Agus juga telah meminta distribusi produk bisa tetap lancar dan mudah dijangkau masyarakat. Sehingga, stok yang lebih cepat berada di pusat distribusi dan pengecer bisa berkontribusi mencegah penularan wabah.

"Misalnya demand susu yang cukup naik, karena termasuk untuk meningkatkan imun," ungkapnya.
 
Agus mengapresiasi pelaku industri mamin di dalam negeri yang tetap semangat memacu produktivitasnya di tengah kondisi tekanan ekonomi global sampai pada dampak dari pandemi covid-19. Pemerintah mengupayakan ketersediaan bahan baku terutama pasokan dalam negeri.
 
“Kami aktif melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan untuk menjaga ketersediaan bahan baku bagi industri mamin,” tutur Agus.
 
Selanjutnya, Kemenperin siap mendengar masukan dari para pelaku industri mamin di Tanah Air demi kemajuan sektor strategis tersebut. Agus menuturkan bahwa dirinya telah melakukan video conference dengan sejumlah pelaku industri mamin, termasuk dengan pengurus Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi).
 
“Kami juga tetap memprioritaskan pengembangan industri mamin yang tergolong sektor industri kecil dan menengah (IKM),” ujarnya.
 
Kemenperin mencatat sepanjang 2019, industri mamin tumbuh sebesar 7,78 persen atau melampaui pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,02 persen. Selain itu, industri mamin memberikan sumbangsih paling besar terhadap nilai ekspor nasional, dengan menembus angka USD27,28 miliar. Berikutnya, industri mamin menyetor nilai investasi hingga Rp54 triliun.
 
"Aktivitas industri mamin juga memberikan multiplier effect yang luas, termasuk kepada para petani dan peternak kita," papar Agus.
 
Industri mamin juga menyerap paling banyak tenaga kerja di sektor manufaktur dengan jumlah 4,74 juta orang hingga Agustus 2019. Sektor ini juga jadi pionir dalam upaya menerapkan teknologi industri 4.0.
 
"Kami terus mendorong industri mamin bisa berinovasi agar semakin kompetitif, baik di kancah domestik maupun global,” pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan