"Setiap hari ada mal yang baru tutup dan ada yang buka terus," kata Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan kepada Medcom.id, Selasa, 31 Maret 2020.
Meski tidak merinci angka, Stefanus menyampaikan bahwa sebagain besar anggota APPBI telah menutup kegiatan belanja selain kebutuhan pangan dan farmasi. Langkah ini dilakukan agar memperkecil jumlah orang yang terpapar wabah yang proses menularnya sangat cepat.
"Sebagian besar mal sudah tutup untuk sementara waktu dan persentasenya belum jelas karena setiap hari berubah terus," ujar Direktur Utama Pakuwon Group Jati Tbk ini.
Terkait mal yang masih buka, ia memastikan bahwa seluruh protokol kesehatan telah dilakukan sesuai aspek dengan mengedepankan imbauan physical distancing. Penyewa mal yang buka pun dinilai masih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan bagi masyarakat penghuni apartemen yang gedungnya bersebelahan.
"Saya kira yang buka juga mereka memastikan betul supaya ada ruang dan jarak untuk setiap orang yang datang, kemudian di restoran juga diatur dan antrean dibatasi, mereka bikin pengamanan kesehatan setinggi mungkin seperti di Gandaria City, Kota Kasablanka, dan Blok M," ucapnya.
Lebih lanjut, Stefanus mengharapkan darurat virus korona bisa diatasi dalam tempo yang tidak terlalu lama. Saat ini, angka kerugian dengan nilai yang cukup besar tidak bisa dihindari lagi lantaran beban untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan mitra. Bahkan pada momentum Lebaran mendatang yang biasanya memberikan omzet tinggi juga dipastikan akan hilang.
"Sulit untuk tahu situasi di lapangan seperti apa, datanya agak sulit kami melakukan pencatatan. Kondisi semua semua orang sedang tidak gampang dan untuk Lebaran saya kira tahun ini tidak akan ramai," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News