Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: AFP.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: AFP.

3 Negara Ini Ikut Patungan, Sri Mulyani: Total Pandemic Fund Bakal Lebih dari USD4 Miliar

Antara • 13 November 2022 08:37
Badung: Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani optimistis sumbangan sukarela dari negara-negara untuk Dana Pandemi (Pandemic Fund) terus bertambah ke depannya seiring dengan kebutuhan peningkatan kemampuan untuk mencegah dan menanggulangi ancaman pandemi.
 
Pasalnya, sejauh ini Pandemic Fund berhasil menghimpun komitmen sumbangan dana dari 15 negara dan tiga lembaga filantropi dunia.
 
Sri Mulyani saat jumpa pers selepas memimpin G20 2nd Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM) di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu malam, 12 November 2022 menyebutkan sejumlah negara yang telah berkontribusi, yaitu Komisi Eropa (European Commission), Amerika Serikat, Italia, Indonesia, Tiongkok, Jepang, Jerman, dan Kanada.
 
Lalu Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Spanyol, Australia, Singapura, Norwegia, dan Selandia Baru. Sementara itu, tiga lembaga filantropi yang turut serta, yaitu Bill & Melinda Gates Foundation, Rockefeller, dan Wellcome Trust.
 
Dari komitmen awal itu, kata Menkeu RI, Pandemic Fund telah menghimpun sebesar USD1,4 miliar atau sekitar Rp21,7 triliun.
 
Baca juga: Sri Mulyani Minta Investor Serius Terapkan Kerangka ESG untuk Bangun IKN 

Dalam pertemuan gabungan kedua menteri keuangan dan menteri kesehatan (JFHMM) G20, Sri Mulyani menyampaikan tiga negara, seperti Australia, Prancis, dan Arab Saudi, juga menyampaikan komitmennya turut berkontribusi memberi sumbangan dana di Pandemic Fund.
 
"Mereka akan mengumumkan besarannya saat pertemuan para pemimpin negara (KTT G20) sehingga diperkirakan lebih dari USD4 miliar," sebutnya.
 
Oleh karena itu, Sri Mulyani dan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, yang bersama-sama memimpin G20 2nd JFHMM, yakin Pandemic Fund dapat memperkuat arsitektur kesehatan global, khususnya dari sisi mekanisme pembiayaan.
 
"Ini pencapaian yang sangat baik dan konkret, juga menunjukkan komitmen serta kolaborasi dari seluruh anggota G20, didukung organisasi internasional dan lembaga filantropi," jelasnya.
 
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, pada sesi jumpa pers yang sama, menyampaikan Pandemic Fund merupakan upaya dunia memperkuat arsitektur kesehatan global sehingga memiliki tata kelola, mekanisme pembiayaan, dan kemampuan menghadapi krisis yang sama seperti arsitektur keuangan dunia.
 
"Pandemic Fund dapat memainkan peran sebagai salah satu pilar penting di arsitektur kesehatan global yang dapat melindungi kita semua dari ancaman krisis pandemi pada masa depan," tutur Budi.
 
Usulan pembentukan Pandemic Fund telah digagas sejak masa Presidensi G20 Italia pada v2021. Akan tetapi, baru berhasil disepakati dan rampung di bawah kepemimpinan/presidensi Indonesia.
 
Di bawah kepemimpinan Indonesia, negara-negara anggota G20 tidak hanya menyepakati pembentukan Pandemic Fund, tetapi juga lembaga pengelolanya (governing board) yang saat ini dipimpin oleh Menteri Keuangan RI periode 2013-2014 Chatib Basri dan Menteri Kesehatan Rwanda Daniel M. Ngamije.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan