"Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk Desember 2022 ditetapkan sebesar USD76,66 per barel," demikian bunyi Kepmen ESDM Nomor 2.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Desember 2022, dikutip Selasa, 3 Januari 2023.
Dikutip dari Executive Summary Tim Harga Minyak Indonesia, beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional, antara lain kekhawatiran pasar atas kondisi ekonomi global yang diindikasikan oleh Federal Reserve AS yang akan melanjutkan kebijakan peningkatan suku bunga untuk mengatasi inflasi. Lalu Bank Sentral Eropa memutuskan untuk meningkatkan suku bunga di pertengahan Desember 2022.
Selain itu, penurunan harga minyak juga terkait pasokan minyak mentah dunia. OPEC+ memutuskan untuk mempertahankan kuota pemotongan produksi minyak mentah akibat ketidakpastian pasokan minyak mentah dari Rusia, hal ini di luar ekspektasi pasar yang mengharapkan peningkatan pemotongan produksi dari OPEC+.
Kemudian berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) Desember 2022, pasokan minyak mentah Non OPEC naik sebesar 420 ribu barel per hari di kuartal IV-2022 dibandingkan kuartal sebelumnya.
Sementara itu terkait permintaan minyak mentah dunia, berdasarkan laporan OPEC Desember 2022, terdapat revisi penurunan proyeksi permintaan minyak mentah dunia untuk 2022 sebesar 0,01 juta barel per hari menjadi 99,56 juta barel per hari dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.
Baca juga: Gangguan Distribusi di Australia Kerek Harga Batu Bara Menjadi USD305,21/Ton |
IHS Markit dalam Laporan Desember 2022 juga menyatakan, permintaan minyak mentah dunia bulan Desember 2022 turun sebesar 600 ribu barel per hari menjadi 99,8 juta barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya.
Selain itu, berdasarkan Laporan Mingguan EIA (U.S. Energy Information Administration), terdapat peningkatan stok, terutama stok produk minyak Amerika Serikat pada Desember 2022. Gasoline naik sebesar 9,2 juta barel menjadi 223,0 juta barel, dibandingkan bulan sebelumnya. Distillate naik sebesar 7,6 juta barel menjadi 120,2 juta barel, dibandingkan bulan sebelumnya.
"Faktor lainnya adalah menguatnya nilai tukar dolar AS dibandingkan mata uang lainnya terutama terhadap euro," demikian dikutip dari Exsum tersebut.
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh peningkatan jumlah kasus baru covid-19 di Tiongkok setelah pelonggaran kebijakan pembatasan diterapkan sehingga menimbulkan kekhawatiran pasar turunnya permintaan minyak mentah dari negara tersebut.
Berikut ini perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada bulan Desember 2022 dibandingkan November 2022:
- Dated Brent turun sebesar USD10,55 per barel dari USD91,67 per barel menjadi USD81,12 per barel.
- WTI (Nymex) turun sebesar USD7,87 per barel dari USD84,39 per barel menjadi USD76,52 per barel.
- Brent (ICE) turun sebesar USD9,51 per barel dari USD90,85 per barel menjadi USD81,34 per barel.
- Basket OPEC turun sebesar USD10,55 per barel dari USD89,73 per barel menjadi USD79,18 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News