Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid. Foto: Medcom.id.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid. Foto: Medcom.id.

Ketua Kadin Anggap UU Ciptaker Belum Sempurna

Antara • 21 Desember 2022 19:48
Jakarta: Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja merupakan sebuah jawaban bagi tantangan di dunia usaha meskipun masih belum berjalan sempurna.
 
baca juga: Kadin Dukung Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi

"Ini (UU Ciptakter) sesuatu hal yang saya tidak pernah terpikirkan bisa terjadi di Indonesia tapi PR-nya masih banyak. Jadi kami dari KADIN mendukung dan mengatakan bahwa ini adalah satu jawaban, belum sempurna jadi perlu banyak ngobrol, banyak mengganggu bapak-Ibu menteri," katanya dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 dikutip dari Antara, Rabu, 21 Desember 2022.
 
Arsjad menyampaikan spirit dari UU Cipta Kerja menciptakan lebih banyak pengusaha. Melalui pertumbuhan pengusaha akan menciptkan  lapangan pekerjaan yang bisa mengurangi kemiskinan.
 
UU Cipta Kerja, lanjut dia, menciptakan investasi yang akan diikuti dengan banyaknya uang masuk, lalu peningkatan lapangan pekerjaan, peningkatan ekspor yang kemudian bermuara pada penurunan tingkat PHK dan pendapatan tenaga kerja dan buruh yang semakin baik.

Kadin pun pernah melakukan survei mengenai UU Cipta Kerja dan seluruh pengusaha, bahkan masyarakat, menyambut baik kehadiran regulasi tersebut. Hanya saja, kerap kali masyarakat dan juga kalangan pengusaha itu sendiri tidak sabar untuk mendapatkan hasil dari UU Cipta Kerja.
 
"Disini kita juga memberikan dorongan sebagai Kadin untuk menyampaikan kepada pengusaha bahwa perubahan ini tidak cepat, tapi kita ini tampung dulu, kira-kira apa saja (kebutuhan dan saran) yang akhirnya nanti kita akan berikan kepada pemerintah," ujarnya.
 
Namun, Arsjad menilai kesuksesan omnibus law ini tidak akan bisa tercapai jika sumber daya manusia tidak memadai. Sehingga penting sekali sinergi antara kementerian dengan pengusaha untuk mewujudkan penyediaan tenaga kerja berdasarkan demand oriented.
 
"Dari sisi dunia usaha mengatakan skill apa saja yang dibutuhkan. Tapi harus ada kesepakatan mengenai 25 tahun ke depan roadmap-nya mau kemana. Kalau sudah bisa memetakan dari situ bisa kita membuat mapping teknologi apa yang diperlukan dengan demikian kita bisa bicara memberi universitas untuk mapping riset apa yang diperlukan," jelas dia.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan