"Saat ini memang tengah ditingkatkan kegiatan hilirisasi pengolahan dan UMKM," ujar Ekonom Senior BI Lampung Tri Setyoningsih, dalam Konferensi Pers Kondisi Fiskal dan Perekonomian Terkini Lampung, dikutip Rabu, 28 Desember 2022.
Ia mengatakan, upaya untuk memaksimalkan kegiatan hilirisasi pengolahan dan UMKM sangat diperlukan agar produk tersebut mempunyai nilai tambah yang berdaya saing kedepannya.
"Belakang ini memang kita fokus pada permintaan barang dalam negeri, jadi perlu value added (penambahan nilai) pada produk agar meningkatkan nilai jual produk juga," katanya.
Selain itu, lanjut dia, pemanfaatan nilai tambah pada produk hilirisasi pengolahan juga akan meningkatkan peluang produk masuk pasar ekspor.
"Ini memang perlu dicarikan solusinya melalui kerja sama penta helix untuk membawa produk hilirisasi bisa masuk ekspor, apalagi kalau dilihat 2023 nanti volatile food akan meningkat," ucapnya.
Baca juga: Buka Akses Pasar, Presiden Jokowi Disebut Dorong UMKM Naik Kelas |
Menurut dia, untuk memperkuat produk hilirisasi pengolahan, perlu pula dilakukan perbaikan produktivitas dan menghasilkan produk turunan.
"Contoh dari hilirisasi yang dapat dilakukan yaitu melalui komoditas lada. Di sini untuk meningkatkan nilai tambah juga bisa dilakukan dengan menyelenggarakan lomba inovasi produk turunan untuk mendorong tumbuhnya produk inovatif seperti sirup lada," ujar dia.
Ia melanjutkan perlu juga dilakukan pendampingan dalam pengelolaan kemasan, menjaga kualitas produk dan pendampingan ekspor. "Hilirisasi pengelolaan komoditas ini akan membantu dalam menjaga perekonomian daerah jadi harus dilakukan secara luas," tambahnya.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*