Ilustrasi Stasiun Pengisian Hidrogen. Foto: Kementerian ESDM
Ilustrasi Stasiun Pengisian Hidrogen. Foto: Kementerian ESDM

Tingkatkan Penggunaan Energi Bersih, Pemerintah Australia Pakai Inovasi PLN

Annisa ayu artanti • 23 Juli 2024 14:31
Jakarta: Pemerintah Australia melirik inovasi yang dilakukan oleh PLN Indonesia Power (PLN IP) dalam meningkatkan penggunaan energi bersih. Salah satunya pada sektor transportasi, dengan menyediakan stasiun pengisian kendaraan hidrogen atau Hydrogen Refuelling Station (HRS).
 
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan pihaknya mendukung transisi energi dengan menyediakan energi alternatif yang minim emisi melalui HRS untuk kendaraan berbahan bakar hidrogen yang dinilai efektif menekan emisi karbon.
 
Seperti diketahui, sektor transportasi berkontribusi 44 persen dari total emisi karbon di Indonesia.
 
"Hidrogen ini merupakan energi yang minim emisi, jadi dengan adanya HRS kita mendukung transisi energi yang menjadi penunjang Indonesia mencapai target Net Zero Emission pada 2060," kata Edwin dalam keterangan tertulis, Selasa, 23 Juli 2024.
 
HRS pertama di Indonesia milik PLN Indonesia Power ini pun menjadi objek studi delegasi dari Department of Climate Change, Energy, the Environment and Water (DCCEEW) Kedutaan Besar Australia.
 
Selain mengunjungi Hydrogen Refuelling Station, delegasi DCCEEW juga berkesempatan mendapatkan wawasan tentang Hydrogen Generator dan Hydrogen Center yang menjadi pusat pelatihan terkait hidrogen.
 
Baca juga: Stasiun Pengisian Hidrogen Bukti Keseriusan Negara Hadirkan Energi Hijau
 
Edwin yang hadir saat kunjungan delegasi Kedubes Australia menjelaskan, HRS di Senayan Jakarta telah dibangun dengan teknologi yang mutakhir. Teknologi HRS menjamin proses pengisian aman dan efisien bagi kendaraan hidrogen.
 
"Sistem ini dilengkapi dengan sensor canggih yang dapat mendeteksi kebocoran dan memutus aliran gas secara otomatis jika terdeteksi ada masalah," tutur dia.
 
Secretary Department of Climate Change, Energy,The Environment, and Water (DCCEEW) David Fredericks menunjukkan kekagumannya atas keberhasilan PLN Indonesia Power dalam membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen pertama di Indonesia.
 
Menurutnya, pemanfaatan hidrogen untuk kendaraan menjadi pencapaian luar biasa PLN IP jadi masa depan EBT di Indonesia.
 
"Ini pencapaian yang sangat luar biasa, kami pikir PLN IP seharusnya sangat bangga dengan seberapa cepatnya berhasil membangun fasilitas ini dan sungguh berkomitmen untuk menjadikan hidrogen sebagai bagian dari masa depan energi terbarukan Indonesia," kata Fredericks.
 
Hidrogen untuk HRS Senayan ini dipasok dari 22 GHP milik PLN. Selain 21 GHP eksisting, saat ini PLN telah menambah 1 GHP di PLTP Kamojang. Total GHP tersebut mampu memproduksi 203 ton per tahun green hydrogen. Sebanyak 75 ton hidrogen ini digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit. Sementara, 128 ton digunakan untuk mendukung kendaraan hidrogen.
 
Total kapasitas produksi green hydrogen tersebut bisa digunakan untuk 438 mobil dalam setahun, dengan asumsi setiap mobil menempuh jarak 100 km per hari.
 
Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar bersih juga dapat menghemat impor BBM hingga 1,59 juta liter per tahun dan mampu mereduksi emisi hingga 4,15 juta ton CO2 per tahun.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan