Pabrik tertua Pupuk Kaltim yang telah beroperasi sejak 1984 ini akan diperbarui demi meningkatkan efisiensi energi dalam operasional pabrik, menciptakan produk yang lebih kompetitif, serta berkontribusi pada program dekarbonisasi pemerintah.
Untuk proyek yang ditargetkan selesai pada akhir 2025 ini, Pupuk Kaltim menggandeng PT Tripatra Engineers & Constructors selaku kontraktor Engineering, Procurement, and Construction (EPC). Proses revamping dimulai dengan penandatanganan kontrak, lalu dilanjutkan dengan first pilling dan penandatanganan komitmen keselamatan (Safety Commitment Ceremony).
"Proses First Piling dan Safety Commitment Ceremony ini adalah momen yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan proyek. Sebagaimana tiang pancang dalam first piling ini akan menopang struktur atau peralatan yang berada di atasnya, komitmen kami terhadap keselamatan juga harus menjadi landasan bagi upaya kita bersama," kata Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 3 Mei 2024.
Bagi Pupuk Kaltim, tegas Soesilo, keselamatan bukan sekadar persyaratan, namun merupakan nilai fundamental yang kami junjung tinggi. Ini adalah landasan operasi yang memandu setiap keputusan dan tindakan yang diambil.
"Baik sebagai owner, kontraktor, subkontraktor, ataupun pekerja di lapangan, semua memiliki tanggung jawab bersama untuk memprioritaskan keselamatan di atas segalanya," tegas dia.
Sebagai salah satu bentuk aktivitas revamping, Pupuk Kaltim juga akan melakukan penambahan alat dan pembaruan atau modifikasi untuk alat yang sudah ada. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk amonia dan urea existing Pupuk Kaltim sehingga tidak hanya dapat melahirkan produk berkualitas untuk mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi juga mampu bersaing di pasar global.
Jika sudah beroperasi penuh setelah revamping, Pabrik 2 ini diperkirakan bisa meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi konsumsi gas yang berdampak pada penurunan emisi CO2. Nantinya Pabrik 2 juga dapat menurunkan konsumsi energi sebesar 4 MMBtu/ton amonia, sehingga turut menekan emisi CO2 setara dengan penurunan emisi sebesar 110 ton ton CO2 per tahun.
Baca juga: Pupuk Kaltim Perluas Community Forest |
Dorong pencapaian target dekarbonisasi
Selain revamping Pabrik 2, Pupuk Kaltim terus gencar menggagas berbagai inisiatif untuk mendukung pencapaian target dekarbonisasi melalui beberapa program.
Mulai dari pembangunan pabrik soda ash, community forest (program penanaman pohon dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah), hingga pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan, salah satunya dengan penjajakan teknologi clean ammonia.
Upaya dekarbonisasi ini menargetkan penurunan emisi karbon sebanyak 32 persen di 2030 sebagai bentuk dukungan program pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission.
"Kiranya first piling dan safety commitment ceremony ini menandai bukan hanya awal dari upaya konstruksi proyek revamping ini, namun juga awal dari komitmen teguh kita terhadap aspek keselamatan dan keberlanjutan," ucap Soesilo.
"Kami memohon doa dan dukungan agar seluruh proses pembangunan berjalan lancar dan selamat, sehingga kedepannya, Pupuk Kaltim bisa terus berinovasi dan melahirkan produk berkualitas dan berkelanjutan, seturut dengan peran kami sebagai pelopor transformasi hijau industri di Indonesia," lanjut Soesilo menutup pernyataannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News