Pada periode April 2024, rasio loan at risk (LAR) KB Bank menurun hingga di bawah 27 persen (Foto:Dok.KB Bank)
Pada periode April 2024, rasio loan at risk (LAR) KB Bank menurun hingga di bawah 27 persen (Foto:Dok.KB Bank)

KB Bank Sukses Turunkan Rasio Kredit Berisiko hingga di Bawah 27%

Patrick Pinaria • 22 Mei 2024 08:00
Jakarta: KB Bank (IDX: BBKP) kembali menunjukkan kinerja positif pada 2024. Terutama terkait mengenai rasio kredit berisiko atau loan at risk (LAR). Pada periode April 2024, rasio LAR KB Bank menurun hingga di bawah 27 persen.
 
Kinerja positif ini didorong oleh berbagai upaya yang dilakukan KB Bank di antaranya dilakukan melalui inisiatif hapus buku secara selektif dan hati-hati, serta sejumlah upaya recovery aset berkualitas rendah.
 
"Komitmen dan dukungan yang kuat dari KBFG menjadi kunci utama dari terus membaiknya kinerja fundamental dan kualitas aset KB Bank. Struktur permodalan dan likuiditas kami juga terus terjaga sehingga mampu memperkuat berbagai langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan kami," ujar Wakil Direktur Utama KB Bank Robby Mondong.

Rasio LAR menjadi salah satu tantangan bagi KB Bank sejak memulai program transformasinya pada 2021, di mana setahun setelah KB Financial Group (KBFG) melalui KB Kookmin Bank menjadi pemegang saham pengendali, rasio LAR sempat menyentuh angka 65 persen. Rasio ini terus mengalami penurunan pada tahun-tahun berikutnya masing-masing 50 persen pada akhir 2022, dan di kisaran 40 persen pada akhir 2023.
 
Baca juga: Dukung Swasembada Pangan, KB Bank Salurkan Pembiayaan Kredit untuk Petani Tebu

 
Perbaikan angka LAR terus menunjukkan perkembangan yang kian positif pada tahun ini. Terbukti, rasio LAR KB Bank menurun hingga di bawah 35 persen pada akhir kuartal I-2024. Kemudian, penurunan rasio LAR tersebut juga kembali terlihat pada akhir April 2024, yakni di bawah 27 persen.
 
Perbaikan rasio LAR ini tentu tak lepas dari upaya KB Bank memperbaiki fundamental dan kualitas asetnya, yakni melalui serangkaian inisiatif pengalihan aset berkualitas rendah dengan skema Asset Back Securities (ABS). Statistik positif ini juga menumbuhkan harapan KB Bank dalam memenuhi target mereka untuk dapat terus memperbaiki kualitas aset dan menjaga rasio LAR di kisaran 20 persen pada akhir 2024.
 
KBFG sebagai institusi finansial terbesar di Korea Selatan dengan total aset termasuk aset kelolaan (AUM) mencapai lebih dari Rp14.660 triliun dikenal dengan dukungan dan komitmen kuat terhadap upaya pertumbuhan KB Bank. Hal ini ditunjukkan melalui berbagai langkah inisiatif seperti implementasi core banking system mutakhir yang dikembangkan oleh KBFG yaitu Next Generation Banking System (NGBS), hingga penguatan struktur modal KB Bank melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT).
 
Terbaru, KBFG melalui KB Kookmin Bank juga menerbitkan Standby Letter of Credit (SBLC) sebagai jaminan pinjaman KB Bank kepada Korean Development Bank guna memperkuat struktur pendanaan dalam rangka memperluas ekspansi kredit KB Bank.
 
Baca juga: KB Bank dan Daimler Commercial Vehicles Indonesia Jalin Kerja Sama Dealer Financing

 
Selain perbaikan fundamental, tahun ini KB Bank juga menargetkan pertumbuhan kinerja dari ekspansi kredit yang dijalankan. Segmen korporasi atau wholesale menjadi anchor dalam upaya pertumbuhan ini dengan menciptakan ekosistem bisnis untuk segmen UMKM dan juga ritel.
 
Contoh nyata dari upaya ini antara lain diwujudkan melalui kerja sama dealer financing dengan PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) baru-baru ini. DCVI yang merupakan distributor resmi truk dan bus Mercedes-Benz di Indonesia, memiliki ekosistem industri otomotif khususnya kendaraan niaga yang sangat menjanjikan pertumbuhannya.
 
Contoh lainnya, KB Bank juga telah menandatangani kerja sama untuk fasilitas pembiayaan kredit kepada para petani tebu berkolaborasi dengan perusahaan produsen gula PT Pabrik Gula Rajawali II (PG Rajawali II) dan perusahaan data analitik terkait pertanian PT Mata Langit Solusindo (MATA).
 
Melalui berbagai inisiatif tersebut, KB Bank optimis untuk dapat mencapai laba operasional sebelum pencadangan atau pre-provision operating profit (PPOP) yang positif pada akhir 2024, serta laba bersih pada 2025.
 
"Seiring terus membaiknya kinerja KB Bank, kami percaya bahwa kami dapat terus bertumbuh bersama nasabah setia serta pemangku kepentingan," kata Robby.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan