Bersama profesional yang andal, Turima optimis akan memperluas pabrik-pabriknya di seluruh Indonesia. Foto:
Bersama profesional yang andal, Turima optimis akan memperluas pabrik-pabriknya di seluruh Indonesia. Foto:

Turrima Ekspansi Pabrik demi Memenuhi Pasar Ekspor

Ade Hapsari Lestarini • 18 Maret 2024 14:49
Bogor: Perusahaan spesialis pupuk organik, PT Turrima Agro Mas, menjaring kalangan profesional multinasional untuk mengembangkan pasar ekspor dan pasar domestik pupuk organik yang tengah berkembang pesat. Bersama profesional yang andal, Turima optimis akan memperluas pabrik-pabriknya di seluruh Indonesia. "Saat ini posisi kami tengah dikejar-kejar demand super tinggi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Oleh karena itu, kami harus mempersiapkan quality control terbaik untuk menghasilkan pupuk organik kualitas tinggi serta memperbanyak dan memperluas pabrik agas bisa mencukupi permintaan yang terus meningkat," tutur founder dan CEO PT Turrima Agro Mas, dalam keterangan tertulis, Senin, 18 Maret 2024. Para kandidat yang berhasil masuk dalam seleksi Turrima berasal dari berbagai jenis industri skala nasional maupun perusahaan global. Di antaranya ada yang berasal dari perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG), Industri Farmasi, Pakan Ternak, Teknologi Industri dan lain-lain. Mereka dipertemukan dengan para founder perusahaan untuk berdialog menyumbangkan ide bisnis terbaik mereka. Pada tahap awal ini, Turrima mencari kandidat manajer produksi yang sudah berpengalaman mengelola pabrik, manajer operasional serta manajer pengembangan usaha yang memiliki pengalaman pengembangan bisnis dan arena pemasaran baru. Uniknya, Turrima mengharuskan kandidat tersebut untuk siap tinggal bersama keluarganya di desa pinggiran Kabupaten Sragen tempat pabrik pusat berlokasi. Selain itu, mereka juga harus berani berkulit gosong di bawah paparan terik matahari serta bersedia belajar ngaji pada kyai kampung. "Ini yang menarik perhatian saya. Saya mengajukan diri agar bisa kembali hidup di desa yang tenang dan ngaji pada kyai kampung karena hidup tidak melulu masalah pencapaian dunia," ujar salah satu kandidat yang berlatar belakang manajerial industri farmasi dan FMCG nasional, dilansir dalam keterangan tertulis, SenIN, 18 Maret 2024. PT Turrima didirikan oleh Mulyono pada 1998 dengan fokus pada produksi pupuk organik. Turrima menyasar pasar ekspor dan pasar dalam negeri, baik untuk segmen B2B maupun ritel. Perusahaan ini berkomitmen memberikan kontribusi positif bagi pertanian dengan menyediakan produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain di Sragen sebagai kantor pusat, saat ini Turrima memiliki sembilan pabrik pupuk kompos di berbagai daerah. Jumlah pabrik itu belum termasuk produksi kemitraan yang mereka jalin dengan beberapa peternak lokal. “Dari rekrutmen ini kami berharap bisa mendapatkan leader yang mampu menangani sembilan site yang berpencar-pencar karena kami dikejar-kejar produksi. Apalagi kami menargetkan ke depan ada perwakilan di setiap provinsi,” tambah Mulyono. Tingkatkan prooduksi padi Afrika sampai 40% Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat, sejak tiga tahun silam pemasaran pupuk organik Turrima sudah menembus pasar ekspor khususnya ke negara Afrika dan Kuwait. Sementara untuk pasar dalam negeri, 40 persen diserap pasar B2B dan sisanya masuk pasar ritel. Untuk pasar Afrika, jelas Mulyono, saat ini mereka baru mampu memenuhi permintaan 4-5 kontainer dalam satu tahun. Padahal permintaan dari benua hitam itu terus meningkat dari waktu ke waktu karena dinilai berhasil memperbaiki dan menyuburkan lahan pertanian di sana. Tak kurang Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Afrika Tengah Gabriel Mbairobe sampai melayangkan surat penghargaan khusus karena prestasi tersebut. Seperti tertuang dalam suratnya, Mbairobe menyatakan, pupuk organik Turrima diakui berhasil meningkatkan hasil pertanian baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Selain itu, produk ini juga terbukti mengurangi pencemaran lingkungan serta meningkatkan kualitas tanah. Berdasarkan kesaksian mitra kerjanya di Afrika, menurut Mulyono, pupuk organik produksinya berhasil meningkatkan levelling off lahan pertanian di sana yang sebelumnya rusak oleh paparan pupuk kimia semasa penjajahan Perancis. Levelling off merupakan petunjuk menurunnya efisiensi pupuk akibat penurunan kesehatan tanah baik secara fisik, kimia maupun biologi. "Sekarang mereka sudah berhasil meningkatkan levelling off pada angka serta meningkatkan capaian produksi padi sampai 40 persen. Karena kondisi ini, mereka sempat mengajak tamu dari World Bank untuk berkunjung ke pabrik kami di Sragen,” ungkap Mulyono. Mulyono mengatakan, kelebihan pupuk organik produksi Turrima Agro Mas terletak pada kandungan organik yang lebih tinggi dibanding produk sejenis. Selain itu, mereka juga banyak menggunakan agen hayati/organisme hayati dari produk sebelum tanam, saat tanam, sebelum panen hingga peningkatan bobot buah hasil panen. Selain produknya ditujukan untuk meningkatkan hasil pertanian, operasional PT Turrima juga menerapkan corporate value untuk merawat keseimbangan ekosistem, dan mendukung pertanian berkelanjutan. Dari pengadaan sumber daya bahan baku hingga proses produksi, kata Mulyono, praktik operasional PT Turrima Agro Mas berusaha untuk meminimalkan dampak negatif kepada ekosistem. "Sebenarnya kalau kita semua mau fokus mengelola sampah-sampah organik di sekeliling kita, masalah sampah di Indonesia bisa teratasi dengan cepat. Melalui pemupukan organik, bertani juga menjadi profesi yang menyenangkan," jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan