Direktur Keuangan SGN Hariyanto. Foto: dok PTPN.
Direktur Keuangan SGN Hariyanto. Foto: dok PTPN.

Swasembada Gula via Kesejahteraan Petani Tebu

Ade Hapsari Lestarini • 06 Juli 2024 07:13
Situbondo: Direktur Keuangan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan, Hariyanto, menegaskan komitmen mewujudkan swasembada gula nasional dengan diiringi penguatan petani, sehingga membawa dampak peningkatan kesejahteraan petani.
 
"Program Makmur ini salah satu rangkaian, kami harus bersinergi menyukseskan swasembada gula. Ekosistem sangat penting karena kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri, dari mulai benih, pupuk, pendanaan dari perbankan, hingga pabrik gula sebagai off taker. Yang terpenting pencapaian swasembada gula diiringi dengan penguatan petani dengan membantu akses permodalan, benih hingga saprodi, sarana produksi," jelas Hariyanto, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 6 Juli 2024.
 
Salah satu kendala yang dihadapi petani tebu adalah akses dan ketersediaan saprodi di antaranya pupuk yang dibutuhkan tanaman untuk proses pertumbuhan dan peningkatan produktivitas.

"Lahan kami sekitar 6.500-an hektare di hampir seluruh kabupaten Situbondo telah ter-cover Program Makmur atau Program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat, kami mendapatkan jaminan pupuk yang asli dan prosesnya hanya dua tiga hari, harganya kompetitif," tambah Ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPC APTRI) PG Pradjekan, Rolis Wikarsono.
 
 
Baca juga: Kementerian BUMN Optimistis PTPN Mampu Jaga Stabilitas Pangan
 

Peningkatan produktivitas petani


Petani mitra PG Pradjekan merupakan petani tebu yang pertama mengakses Program Makmur tiga tahun yang lalu. Dampak dari program tersebut kini dirasakan oleh para petani, selain jaminan ketersediaan pupuk, peningkatan produktivitas hingga peningkatan pendapatan petani.
 
"Tahun ini peningkatan produktivitas luar biasa, sebelumnya di 76 kini menjadi 110 ton per hektare, rendemen naik, pendapatan petani juga naik," jelas General Manager PG Pradjekan, Mohammad Sholeh Kusuma.
 
Kenaikan produktivitas tersebut dinilai cukup signifikan, mencapai 45 persen dari semula 76 ton per hektare menjadi 110 ton per hektare, kenaikan rendemen mencapai 9,9 persen dari 8,14 persen menjadi 8,94 persen, sehingga pendapatan petani meningkat dari semula Rp53,4 juta per hektare menjadi Rp69,4 juta per hektare.
 
Direktur Keuangan dan Umum PT Petrokimia Gresik Robby Setiabudi Madjid mengapresiasi peningkatan produktivitas yang diraih oleh petani tebu mitra PG Pradjekan dan pihaknya menyakini melalui sistem bagi hasil dengan petani, ditambah dengan kinerja SGN petani akan tambah makmur.
 
"Setelah kami berdiskusi dengan mitra tadi kebetulan pabrik gula Prajekan ternyata rangking 1 terkait rendemen seluruh SGN. Selain itu, kami berterimakasih pada semua ekosistem yang berada di Program Makmur ini kami karena mensukseskan juga ketahanan pangan nasional," ujar Robby.
 
Gelar teknologi serta seremonial panen dan tanam tebu program Makmur di kebun tebu Mangliwetan Bondowoso digelar Kamis, 4 Juli 2024, bertujuan meningkatkan kepercayaan petani dalam memanfaatkan ekosistem program Makmur serta aplikasi teknologi Smart Precision Farming pada komoditas tebu. Dalam kesempatan tersebut selain dilakukan prosesi tanam tebu perdana, juga dilakukan demo pemupukan yang menggunakan pesawat nir awak (drone).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan