Ilustrasi. Foto: Freepik.
Ilustrasi. Foto: Freepik.

Biar Terjangkau, Perusahaan Farmasi Didorong Produksi Obat di Dalam Negeri

Husen Miftahudin • 06 Februari 2024 11:17
Jakarta: Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) Cabang Jakarta Raya Ikhwan Rinaldi mendukung perusahaan-perusahaan farmasi di Indonesia untuk memproduksi obat kanker dalam negeri.
 
"Dengan adanya produksi obat kanker di Indonesia, tentu akan membuat harganya menjadi lebih murah dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Kita sangat support sekali itu," ungkap Ikhwan, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 6 Februari 2024.
 
Terkait hal tersebut, perusahaan biofarmasi asli Indonesia, PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana), memainkan peran penting dalam pengembangan pengobatan kanker di Indonesia dengan mengembangkan produk-produk terapi target kanker.

"Kami sedang mengembangkan dan berproses dalam memproduksi lokal produk-produk terapi target untuk tatalaksana penyakit kanker yang lebih baik serta lebih terjangkau. Etana bekerja sama dengan perusahan-perusahan global dalam pengembangannya," ucap Business Development Therapeutic Director Etana Randy Stevian.
 
Randy menjelaskan, produk-produk terapi target yang dikembangkan, terdapat obat yang digunakan spesifik khusus menargetkan ke sel-sel kanker agar tidak dapat tumbuh atau membuat respons imun tubuh untuk membantu menghancurkan sel kanker. Diketahui, dalam pengobatan kanker itu ada beberapa jenis seperti kemoterapi, terapi target, imunoterapi, radioterapi, pembedahan, dan lain-lain.
 
"Terapi target berbeda dengan pengobatan kemoterapi yang tidak hanya membunuh sel kanker, tetapi juga membunuh sel-sel sehat dalam tubuh sehingga menimbulkan efek samping yang cukup berat seperti rambut rontok, infeksi, mual, muntah, infeksi dan mudah berdarah," imbuh dia.
 
Kemudian, Randy mengungkapkan terapi target memiliki banyak manfaat bagi pasien, karena sistemnya yang langsung tertuju pada sel kanker, pasien kanker akan merasakan efek samping yang lebih rendah dibanding kemoterapi.
 
"Akan tetapi, beberapa terapi target tetap dikombinasikan dengan obat-obat kemoterapi sehingga bisa memperlambat progresi penyakit serta meningkatkan harapan hidup," sambung dia.
 
Baca juga: Wakil Ketua MPR Dukung Pemerataan Pelayanan Kesehatan Melalui Rumah Singgah
 

Gandeng semua pihak produksi obat lokal


Di samping itu, Randy menyebutkan, Etana juga secara aktif juga berkolaborasi dengan pemerintah dalam hal ini mengenai produksi obat-obatan secara lokal.
 
Lalu juga berkolaborasi dengan instansi pendidikan, lembaga riset untuk sama-sama berperan aktif melakukan penelitian berbasis biotechnology yang memiliki manfaat lebih banyak untuk pasien di Indonesia.
 
Meskipun diakui Randy, tantangan utamanya adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Pasalnya, orang-orang yang expert atau experience di industri biopharmaceutical masih belum banyak.
 
"Jadi untuk mengatasi tantangan tersebut, Etana mengirim karyawan belajar ke luar negeri untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman," jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan