Ayam. Foto : MI/Panca.
Ayam. Foto : MI/Panca.

Asosiasi: Sejumlah Peternak Ayam di Palembang Bangkrut

Antara • 27 Juli 2021 13:34
Palembang: Sejumlah peternak ayam di Kota Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), terpaksa gulung tikar karena terjadi penurunan harga akibat pelemahan daya beli masyarakat dalam beberapa bulan terakhir.
 
Ketua Asosiasi Masyarakat Peternak Sumatra Selatan Ismaidi Chaniago mengatakan kondisi yang menyulitkan itu membuat peternak plasma (gabungan beberapa peternak) dengan produksi 10 ribu ekor dalam satu siklus (1,5 bulan) terbilang kesulitan untuk bertahan.
 
"Harga sudah turun, tapi serapan juga rendah. Jadi biaya produksi sudah tidak seimbang dengan pemasukan, jadi mereka terpaksa gulung tikar," kata Ismaidi, dikutip dari Antara, Selasa, 27 Juli 2021.

Harga ayam potong saat ini di pasaran berkisar Rp24 ribu per kilogram (kg), yang sudah bertahan kurang lebih dalam sebulan terakhir di sejumlah pasar tradisional Palembang. Dengan harga itu di pasaran, artinya harga ayam potong dengan berat bersih 1,6 Kg-1,7 kg per ekornya hanya terjual Rp13 ribu-Rp14 ribu per kg saat dibeli peternakan (harga di kandang).
 
Sementara, peternak bisa dikatakan akan mendapatkan untung jika harga di kandang berkisar Rp18 ribu per ekor. "Peternak rugi sekitar Rp5.000 per ekor, siapa yang bisa tahan. Lama-lama ya terpaksa tutup peternakan," kata dia.
 
Bukannya peternak menyerah atas kondisi ini, namun upaya untuk menghadapi pelemahan daya beli masyarakat ini juga sudah dilakukan mereka dengan cara menekan biaya produksi. Sebagian sudah mengurangi jumlah tenaga kerjanya, hingga mengurangi produksi.
 
Saat ini asosiasi memperkirakan terjadi penurunan permintaan sekitar 25-30 persen dibandingkan dalam kondisi normal terhadap ayam potong dari kebutuhan sekitar 120 ribu ekor per hari untuk Kota Palembang dan 250 ribu ekor per hari untuk Sumatra Selatan.
 
Namun, pengurangan produksi yang dilakukan kurang berdampak signifikan lantaran saat ini produksi dari luar provinsi juga masuk ke Palembang, seperti dari Lampung dan Jambi.
 
"Bahkan dari Jawa juga masuk ke sini (Palembang) sejak ada jalan tol. Ini umumnya berasal dari peternakan skala industri yang satu kandang saja bisa memproduksi 50 ribu ekor ayam," kata dia.
 
Di tengah kondisi ini, asosiasi mengharapkan pemerintah memperketat jalur perdagangan antardaerah ini agar harga dan serapan tidak lebih tertekan.
 
Selain itu, asosiasi juga mengingatkan semua pihak harus bersinergi dalam penanganan covid-19 karena apa yang terjadi saat ini telah berdampak pada perekonomian.
 
Lisa, pedagang ayam potong di Pasar Perumnas Palembang mengatakan dirinya justru mengalami penurunan omzet di tengah harga yang turun ini. "Biasanya harga turun, banyak yang beli. Ini harga turun tetap yang beli sedikit. Ya mau bagaimana lagi, masyarakat lagi tidak ada uangnya," kata dia.
 
Dalam satu hari, biasanya Lisa menjual sekitar 200 kg ayam, kini hanya 120-150 kg dengan harga Rp24 ribu per kg.
 
Bank Indonesia Perwakilan Sumatra Selatan menilai mulai terjadi pelemahan daya beli karena dipengaruhi sejumlah faktor, di antaranya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). "Iya, dari sisi permintaan saat ini masih melemah," kata Kepala BI Perwakilan Sumatra Selatan Hari Widodo.
 
Sebelumnya, Bank Indonesia selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mengingatkan para pemangku kepentingan di Sumsel untuk fokus pada ketersediaan logistik selama masa PPKM tahap pertama, 14-20 Juli 2021.
 
Ini penting untuk menjaga agar tidak terjadi kelangkaan bahan pokok, yang dikhawatirkan akan berimbas pada kenaikan harga. Ternyata, selama periode tersebut, BI memantau pasokan bahan kebutuhan pokok terbilang terpenuhi di Sumsel. Namun, fakta di lapangan yang didapati menunjukkan harga-harga mulai bergerak turun, di antaranya ayam potong.
 
"Tentunya inflasi yang rendah ini tidak bagus untuk perekonomian. Oleh karena itu, semua pihak harus mendorong dari sisi ekonomi," kata dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan