Terkait hal tersebut, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menegaskan bahwa pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi nasional akan bangkit. Adapun surplus Juli 2021 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar USD1,32 miliar.
"Meski kenaikan surplus ini masih di bawah surplus Juli 2020 yang mencapai USD3,23 miliar, namun kinerja dagang Juli 2021 berhasil mempertahankan tren surplus selama 15 bulan terakhir," ujar Lutfi dalam siaran persnya, Minggu, 22 Agustus 2021.
Secara kumulatif, lanjut dia, surplus perdagangan selama Januari-Juli 2021 mencapai USD14,42 miliar, terdiri atas surplus neraca nonmigas USD20,92 miliar dan defisit migas USD6,50 miliar.
"Kinerja ekspor dan impor Juli 2021 menunjukkan pelemahan yang dipicu pemberlakuan PPKM darurat. Namun, neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD2,59 miliar. Surplus perdagangan Juli melanjutkan tren surplus yang terjadi selama 15 bulan terakhir," paparnya.
Lutfi mengungkapkan, beberapa negara mitra dagang Indonesia tercatat menjadi penyumbang surplus perdagangan terbesar yaitu Amerika Serikat (AS), Filipina, dan Pakistan dengan jumlah mencapai USD1,89 miliar.
"Sementara Tiongkok, Australia, dan Singapura menjadi negara mitra penyumbang defisit perdagangan terbesar dengan jumlah total USD1,44 miliar," pungkas Lutfi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id