Nilai ini terealisasi setelah Kemendag memfasilitasi penandatanganan tiga nota kesepahaman (MoU) untuk produk biji kopi robusta, makanan ringan dan kopi instan, serta bumbu masakan, sambal, kelapa santan, kelapa parut dengan nilai USD8 juta.
Penandatanganan MoU dilakukan antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra dagang asal Mesir secara daring. Kegiatan ini disaksikan oleh Direktur Pengembangan Promosi Dan Citra Merry Maryati.
"Kemendag menyampaikan selamat kepada pelaku usaha kedua negara kesepakatan yang telah dicapai. Diharapkan hal ini dapat memberikan motivasi pelaku usaha kedua negara untuk dapat terus menjalin kerja sama yang saling menguntungkan," kata Merry dikutip dari siaran pers, Jumat, 29 Oktober 2021.
Hingga hari kedelapan, Kemendag telah memfasilitasi 58 penandatanganan MoU. Penandatanganan tersebut dilakukan antara perusahaan Indonesia dengan 14 negara mitra dagang.
"Dengan terus bertambahnya jumlah transaksi dari penandatanganan MoU, diharapkan target sebanyak USD1,5 miliar dapat tercapai saat penutupan TEI-DE nanti," harap Merry.
Nilai perdagangan Indonesia-Mesir
Adapun pada periode Januari-Agustus 2021, total perdagangan Indonesia dan Mesir tercatat sebesar USD1,12 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Mesir tercatat sebesar USD980,07 juta. Sementara, impor Indonesia dari Mesir tercatat sebesar USD142,52 juta. Dengan demikian, Indonesia surplus sebesar USD837,55 juta.Sementara pada 2020, total perdagangan kedua negara mencapai USD1,18 miliar dengan nilai ekspor Indonesia ke Mesir sebesar USD1,06 miliar dan impor Indonesia dari Mesir sebesar USD128,30 juta. Dengan demikian, pada periode ini Indonesia surplus sebesar USD927,51 juta.
Komoditas ekspor Indonesia ke Mesir di antaranya minyak kelapa sawit, kopi, benang, produk karet, dan produk kayu. Sementara impor utama dari Mesir di antaranya produk hewani, produk kimia, kalsium fosfat alami, kurma, dan gula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News