"Kalau target penjualan sebetulnya 400-500 liter per hari, itu nanti bisa BEP dalam waktu 3-4 tahun," kata Sales Branch Manager Pertamina Wilayah Surakarta Joko Priyambodo, Jumat, 22 Oktober 2021.
Saat ini realisasi penjualan pertamax di Pertashop rata-rata di atas 800 liter per hari. Melihat realisasi penjualan tersebut, pemilik Pertashop bisa mencapai BEP lebih cepat.
Adapun keberadaan Pertashop di Solo sebanyak dua titik dan dalam waktu dekat akan bertambah tiga titik. Untuk dua titik yang sudah beroperasi berada di kawasan Banjarsari dan Mojosongo Solo.
"Sedangkan untuk tiga wilayah yang saya bawahi, yakni Kabupaten Klaten, Boyolali, dan Kota Solo sejauh ini sudah ada 39 titik Pertashop. Hingga akhir tahun ini akan bertambah menjadi 60 titik," terang dia.
Untuk di kawasan Jawa Tengah dan DIY, jumlah Pertashop sebanyak 636 titik, sedangkan khusus di Soloraya ada 109 titik. Terkait pemilihan lokasi Pertashop, Pertamina ikut memastikan kelayakanny dengan memperhatikan jarak antarpertashop.
"Pada prinsipnya Pertamina tanggung jawab evaluasi masing-masing mitra, kalau berdekatan dan berpotensi merugikan dua-duanya maka kami harus mengalahkan satu mitra. Kami juga menyarankan agar mitra tersebut mencari lokasi lain," katanya.
Sementara itu, Manajer Pertashop yang ada di kawasan Banjarsari Solo Sania Artha mengatakan untuk penjualan BBM pertamax saat ini sebanyak 1.000 liter per hari. Selain dari sisi harga, penjualan lebih bagus Pertashop karena kapasitas tangki penyimpanan yang juga lebih besar.
Ia mengatakan untuk tangki penyimpanan pada Pertashop mampu menampung hingga 3.600 liter pertamax, sedangkan saat masih POM mini hanya sekitar 50-100 liter.
"Sebelum kami mendirikan Pertashop ini, kami ada POM mini. Kalau dibandingkan penjualannya lebih bagus ini karena harganya sama dengan yang ada di SPBU, sesuai standar Pertamina sehingga orang lebih tertarik untuk membeli," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News