"Kita bersama dengan seluruh komunitas airport, Angkasa Pura bahu membahu bersama menjadi satu tim berikan kelancaran," kata Direktur Kepabeanan Internasional dan Antarlembaga DJBC Kemenkeu Syarif Hidayat, Rabu, 8 Desember 2021.
Syarif menjelaskan akan ada sekitar 150 rangkaian acara Presidensi G20 yang telah dimulai sejak awal Desember 2021 hingga Oktober 2022 nanti. Rangkaian acara tersebut diselenggarakan di Bali, Jakarta, dan beberapa kota lain.
Karena itu, DJBC sebagai bagian tim nasional logistik finance track akan memastikan penataan alur kedatangan hingga protokol kesehatan para delegasi.
"Penerbangan direct ke Bali belum ada jadi delegasi datang ke Jakarta untuk transit kemudian dibawa ke Bali menggunakan pesawat khusus," terang dia.
Berikut alur kedatangan delegasi G20 di Bandara Soetta:
- Delegasi menuju hospitality lounge G20.
- Pemeriksaan suhu tubuh serta pemantauan kesehatan.
- Pengambilan sampel PCR dengan hasil keluar kurang dari dua jam.
- Validasi dokumen kesehatan berupa surat vaksinasi, surat keterangan tes PCR dari negara asal, kepemilikan asuransi covid-19. Mengisi aplikasi PeduliLindungi dan eHAC.
“Delegasi yang mewakili negaranya harus ada surat mandat dan mereka harus telah memenuhi persyaratan vaksinasi sesuai negara masing-masing,” tambah dia.
Ketika hasil tes para delegasi negatif, mereka akan memasuki pesawat khusus yang diberangkatkan menuju Bali serta transportasi khusus untuk rangkaian acara di Jakarta.
Adapun para delegasi G20 diberikan kelonggaran berupa visa khusus dan isolasi berbasis karantina bubble. Para delegasi yang berasal dari berbagai negara ini diperbolehkan menerapkan karantina di lokasi acara tetapi wajib mengikuti tes antigen setiap hari.
"Kalau ada yang positif diisolasi di RS rujukan. Jadi akan langsung dibawa diselesaikan di RS rujukan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News