Kepala BPKH Anggito Abimanyu menjelaskan, pihaknya ingin memastikan bahwa pengelolaan dana haji dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan aman. Ia menyebut, memang ada keinginan untuk mengejar return tinggi namun BPKH tak ingin ambil risiko.
"Kalau return lebih tinggi pasti risiko lebih besar. Kami tidak ingin mengelola dana ini kemudian menimbulkan masalah. Tidak boleh ada dana hilang, maka prinsip keamanan kami jaga," kata dia dalam webinar Pengelolaan Dana Haji IAEI-BPKH di Jakarta, Senin, 19 Juli 2021.
Anggito menegaskan, selama tiga tahun terakhir ini laporan keuangan BPKH selalu mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hasil ini menjadi bukti pengelolaan dana haji dilakukan dengan baik.
"Sampai 2021 dana kelolaan kita sudah cukup tinggi, Rp150 triliun lebih, dan manfaatnya sudah mencapai sekitar Rp8 triliun. Rasio dari solvabilitas sudah cukup kuat, dan dana likuid kita sudah cukup likuid, mampu secara jumlah bisa lebih dari tiga kali berhaji," ungkapnya.
Sementara terkait rencana investasi langsung di Arab Saudi, ia menambahkan, kondisi yang ada saat ini memang belum memungkinkan. Namun Anggito memastikan bahwa investasi yang saat ini dilakukan BPKH sudah cukup baik dan terjamin keamanannya.
"Investasi kami sudah mendapatkan return yang cukup bagus dan aman. Ini adalah modal utama, untuk bisa masuk ke investasi high return dan medium moderate risk. Kami sudah empat tahun ini sudah membangun pondasi," ujar dia.
Ia pun menjamin sejak 2016 BPKH sudah tidak lagi menggunakan dana talangan haji. Menurut dia, pertumbuhan dana haji yang terjadi saat ini terjadi dengan natural, bahkan tidak ada yang dikumpulkan melalui bank konvensional.
"Jadi semuanya baik. Kami sekarang sedang melakukan pembicaraan mengenai kelembagaan BPKH supaya lebih kuat agar bisa mendapatkan nilai manfaat yang sehat dan sekaligus bisa membangun sustainabilitas BPKH," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id