Hal tersebut disampaikan Dirjen PSKL Bambang Supriyanto saat berkunjung ke produsen sarung tangan lateks emiten PT Haloni Jane Tbk (HALO) sebagai upaya meningkatkan kualitas dan keberlanjutan kerja sama antara Ditjen PSKL dengan offtaker hasil perhutanan sosial, pada Selasa, 11 Juli 2023.
Haloni Jane merupakan bagian dari offtaker bersama-sama dengan Taniyuk yang keduanya merupakan bagian dari Shamrock Group. Perseroan merupakan produsen sarung tangan lateks dengan bahan baku lateks yang berasal dari petani binaan PSKL di wilayah Sumatra Selatan.
"Kunjungan Dirjen PSKL ke Haloni Jane menggarisbawahi pentingnya hubungan yang saling menguntungkan di antara petani dengan offtaker, dengan tetap mengutamakan tujuan untuk menyejahterakan petani," ujar Corporate Secretary Haloni Jane, Yakub Indra Kusuma, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 12 Juli 2023.
Dia menjelaskan, kemitraan antara Taniyuk dengan Dirjen PSKL sekaligus mendorong petani untuk melakukan digitalisasi dan meningkatkan hubungan antara petani karet kecil dan industri sarung tangan.
"Melalui inovasi Taniyuk, petani karet dapat meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan kesejahteraan mereka, sementara industri mendapatkan pasokan karet yang berkelanjutan dan terpercaya," katanya.
Baca juga: Petani Lateks Diberdayakan Produksi Bahan Baku Sarung Tangan |
Selain itu, kerja sama ini juga memastikan transparansi dan tanggung jawab sosial di seluruh rantai pasok sarung tangan. Dengan terus mendorong digitalisasi petani, diharapkan industri sarung tangan Indonesia dapat terus berkembang menuju masa depan yang berkelanjutan.
Digitalisasi petani telah menjadi jembatan penting antara petani-petani karet kecil dengan industri sarung tangan. Taniyuk memainkan peran krusial dalam menghubungkan langsung petani dengan industri offtaker, memastikan transparansi dan keberlanjutan dalam rantai pasok.
Menurut dia, dengan adanya digitalisasi petani, informasi mengenai asal usul karet dapat dilacak dengan mudah, memungkinkan pelacakan traceability yang akurat. Sebagai pengakuan atas kontribusi Taniyuk serta apreasiasi terhadap para petani, salah satu merk sarung tangan yang dihasilkan juga dinamakan Taniyuk, sebagai simbol produk tersebut berasal dari petani karet yang tergabung dengan Taniyuk.
Digitalisasi petani oleh Taniyuk telah memberikan bantuan signifikan bagi industri offtaker dan end user. Dengan memungkinkan traceability karet yang mudah dilacak, industri dan konsumen dapat memverifikasi asal usul karet dengan lebih baik.
Selain itu, digitalisasi juga membantu memastikan praktek pengelolaan hutan yang berkelanjutan telah diterapkan oleh petani karet yang tergabung dengan Taniyuk. Dalam upaya menuju ekspor sarung tangan yang berkelanjutan, kerja sama antara Taniyuk dan industri offtaker memiliki peran penting dalam mempromosikan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan lingkungan yang sehat.
"Dalam kunjungan tersebut, disepakati antara Dirjen PSKL dengan offtaker akan dilakukan pengembangan kerja sama di wilayah lain dengan penggunaan Taniyuk sebagai platform. Beberapa wilayah yang berpotensi untuk dilakukan kerja sama di antaranya Lampung, Padang, dan Jambi," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News