Ilustrasi petani sawit - - Foto: dok Kementan
Ilustrasi petani sawit - - Foto: dok Kementan

Harga Minyak Goreng Melambung, Petani Sawit Tak Kecipratan

Fetry Wuryasti • 25 Maret 2022 17:22
Jakarta: Asosiasi Petani Indonesia (SPI) menyebut petani sawit rakyat tidak sepenuhnya meraup untung di balik kenaikan harga minyak goreng.
 
Meroketnya harga minyak goreng bukan kali pertama. Pada 2008 lalu, harga kelapa sawit pernah meroket lantaran komoditas pangan digunakan untuk biofuel.
 
"Tapi, petani sawit juga konsumen minyak goreng. Mahalnya minyak goreng tetap menjadi beban bagi mereka," ujar Ketua Umum SPI Henry Saragih, Jumat, 25 Maret 2022.

Apabila mengacu nilai tukar petani (NTP) Februari 2022, subsektor tanaman perkebunan masih mengalami tren positif. Terdapat kenaikan sebesar 0,90 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
 
Nilainya pun berada di 133, atau hampir 1,5 kali lipat dari batas impas di 100. Kenaikan ini ditopang lonjakan harga tandan buah segar (TBS) sawit.

 
"Meski demikian, kenaikan harga tandan buah segar juga diikuti kenaikan harga saprodi. Kemudian, dibarengi kenaikan harga pupuk, seperti urea Rp400 ribu per 50 kg per karung, NPK Rp750 ribu dan KCL Rp630 ribu," imbuh dia.
 
Di dalam negeri, lanjut dia, tidak ada kebijakan yang berpihak pada perkebunan sawit rakyat. Bahkan, petani sawit diperlakukan agar tidak menguasai setiap aspek sawit mulai dari hulu, pengolahan pascapanen yang mencakup pabrik kelapa sawit, hingga penyulingan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan