Kilang Tangguh Train 3 diproyeksikan memiliki kapasitas 3,8 metrik ton per tahun. Proyek ini dikembangkan berdasarkan persetujuan POD II dengan nilai investasi dapat mencapai hingga USD11 miliar atau setara dengan Rp159 triliun.
Pengembangan Kilang Tangguh Train 3 dimulai sejak 2016 dan mengalami banyak tantangan yang utamanya diakibatkan covid-19, sehingga menyebabkan dua kali outbreak yang menyebabkan proyek menjadi terhenti untuk dilakukan langkah-langkah sesuai protokol penanganan covid-19.
Namun, seiring dengan mulai mereda dan tertanganinya wabah covid-19, maka pada saat ini sudah mencapai puncak lagi dengan total pekerja mencapai 12.900 dan diharapkan komplesi dapat selesai pada akhir tahun dan gas dapat dialirkan pada awal tahun depan.
"(Kilang Tangguh Train 3) Dapat meningkatkan produksi gas guna mendukung perekonomian nasional dengan terpenuhinya kebutuhan gas untuk domestik yang dialokasikan mencapai 75 persen, serta upaya untuk dapat mendorong segera terwujudnya penerimaan negara dari penjualan gas Tangguh Train 3," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dalam keterangan tertulis, Rabu, 22 Juni 2022.
Dwi menyampaikan, dampak berganda kemanfaatan proyek Kilang Tangguh Train 3 yaitu dapat menciptakan lapangan kerja yang mayoritas berasal dari masyarakat lokal. Pada saat beroperasi nanti ditargetkan lebih dari 85 persen operator akan berasal dari masyarakat lokal. Sehingga, dengan selesainya proyek ini dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat lokal secara berkelanjutan sehingga dapat menciptakan perputaran perekonomian di Teluk Bintuni Papua Barat dan mendorong tumbuhnya ekonomi lokal lainnya.
Lebih lanjut, dalam mengembangkan kemampuan sumber daya manusia masyarakat lokal, BP telah memiliki program technician apprentice. Tidak hanya untuk menyiapkan masyarakat lokal untuk bekerja pada aset BP di Indonesia, saat ini kompetensi teknisi lulusan program technician apprentice BP sudah diakui secara global dengan sudah bekerjanya beberapa teknisi pada aset global BP di Mauritania dan Senegal.
"Tangguh Train 3 dalam jangka panjang akan memberikan kontribusi yang besar dalam upaya mencapai target 2030, terutama untuk pencapaian target produksi gas yang mencapai 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) atau meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan produksi gas nasional saat ini yang berada di kisaran 5.900 MMSCFD," pungkas Dwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News