Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan saat ini Indonesia telah kedatangan 1,2 juta dosis vaksin yang dipesan dari produsen luar negeri, Sinovac.
Vaksin tersebut masih menunggu proses pemeriksaaan dan emergency use authority oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum disuntikkan ke tenaga kesehatan sebagai prioritas pertama.
"Memang yang utama tentu untuk perawat, dokter, TNI, Polri dan pegawai pemerintahan. Tetapi pemerintah menargetkan 67 persen rakyat Indonesia tervaksinisasi," kata Erick dalam acara Kerja Bareng untuk Negeri yang digelar virtual, Sabtu, 12 Desember 2020.
Ia menambahkan pemerintah juga menunggu kedatangan vaksin tambahan sebanyak 1,8 juta dosis pada Januari 2021. Selain impor, Indonesia melalui BUMN PT Biofarma berencana mendatangkan bahan baku vaksin (bulk) sebanyak 15 juta dosis yang nantinya akan diolah dan diproduksi menjadi produk vaksin.
"Jadi InsyaAllah nanti di Januari ada yang namanya vaksin bantuan pemerintah dan ada yang namanya vaksin mandiri yang nanti jumlahnya dari Kemenkes akan menetapkan berapa komposisi jumlahnya," ujar Erick.
Untuk vaksin mandiri atau berbayar melalui BUMN diperuntukkan untuk 75 juta jiwa atau sekitar 160 juta dosis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News