"Sudah ada 6.644 perusahaan mendaftar di Kadin (Kamar Dagang dan Industri)," kata Erick dalam economic outlook, Kamis, 25 Februari 2021.
Erick menjelaskan vaksin gratis bagi pekerja di sektor swasta ini dibeli melalui pemerintah atau BUMN yakni PT Bio Farma (Persero) lalu didistribusikan ke masing-masing perusahaan. Hal itu dikarenakan pihak swasta belum memperoleh izin dalam melakukan impor secara langsung.
Adapun kebutuhan vaksin mandiri tersebut mencapai 7,5 juta dosis dan mulai dilaksanakan dalam rentang kuartal I hingga memasuki awal kuartal II-2021.
"Sementara untuk bisa menyuntikkan ke seluruh masyarakat Indonesia mencapai 180 juta orang atau 360 juta dosis. Sebab satu orang disuntikkan dua kali," terang dia.
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menambahkan pemerintah sudah mengamankan 340 juta dosis untuk 170 juta orang dalam program vaksin gratis yang bahan bakunya didatangkan dari luar negeri.
Namun tidak kalah penting yakni pengembangan vaksin Merah Putih. Dalam hal ini, PT Bio Farma (Persero) telah bekerja sama dengan tujuh lembaga dan universitas seperti Eijkman, LIPI, ITB, Unpad, UI dan lainnya.
"Mudah-mudahan akhir maret ini Eijkman akan berikan seed (bibit) vaksin kepada kami Bio Farma. Sehingga bisa dilakukan uji klinis 1,2,3 dan mudah mudahan jika ini semua tepat waktu di 2022, antara kuartal ketiga dan kuartal keempat kita bisa produksi vaksin merah putih sendiri. Dan ini suatu terobosan yang diharapkan," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News