Jakarta: Perusahaan raksasa teknologi Amazon dikabarkan akan memberhentikan lebih dari 18 ribu karyawan di perusahaan tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh CEO Amazon Andy Jassy dalam sebuah memo kepada staf pada Rabu, 4 Januari 2022 waktu setempat.
Berdasarkan laporan Variety, pemutusan hubungan kerja itu akan terjadi di beberapa tim, tetapi mayoritas karyawan yang terdampak mereka yang bekerja di bagian Amazon Stores serta divisi People, Experience, and Technology.
Bagaimana sejarah Amazon menjadi perusahaan teknologi raksasa dunia?
Amazon.com, Inc merupakan perusahaan raksasa yang berbisnis dalam situs perdagangan retail terbesar dunia.
Segala hal dimuat dan dijajakan disana. Mulai dari pakaian, elektronik, serba-serbi kesehatan, perkakas rumah, minuman, hingga web hosting CDN (Content Delivery Networks). Padahal, dahulu, Amazon hanya menjual buku.
Jeff Bezos, pendiri Amazon pada 1994 memulai bisnisnya di garasi rumahnya di Seattle. Ia bekerja sama dengan penerbit dan menjual buku ke berbagai negara bagian Amerika. Lalu pada 1995, Jeff Bezos mulai merambah bisnisnya secara online dan berdirilah Amazon.com. Amazon menjadi nama yang dipilih Jeff Bezos karena melambangkan sungai terbesar di dunia.
Setelah dua bulan pascapeluncuran, Amazon berhasil menjual produknya ke 50 kota di 45 negara bagian Amerika. Lalu pada bulan berikutnya perusahaan itu mencatat penjualan hingga USD20 ribu setiap minggu.
Melihat prospek bisnisnya sangat menjanjikan, pada tahun yang sama yaitu 1995 Amazon mulai melakukan penawaran saham ke publik. Lalu dua tahun kemudian tepatnya pada 15 Mei 1997, Amazon resmi menawarkan umum perdana sahamnya.
Nick Hanauer merupakan investor pertama, yang menginvestasikan USD40 ribu sebagai modal.
Di tahun berikutnya Amazon tidak lagi menjual buku saja, perusahaan itu mulai merambah ke DVD dan meluncurkan Advantage Program. Seiring berjalannya waktu, Amazon terus melebarkan bisnisnya, segala jenis upaya dan kerja sama dilakukan Jeff Bezos untuk memanjakan konsumen.
Tampilan yang tak menarik di website Amazon pun diubah. Amazon juga membuat beberapa program-program menarik seperti 1-ClickTM yang memungkinkan konsumen untuk membeli secara online dengan satu klik, Amazon.com, Amazon Web Services, Amazon Wedding, Amazon Connect, Amazon Simple Storage Service (S3), Endless.com, dan Amazon Unbox on TiVo.
Saat ini perusahaan yang berkantor pusat di Seattle, Washington, Amerika Serikat telah membuka banyak cabang di dunia, seperti Kanada, Prancis, India, Spanyol, Italia, Tiongkok, Belanda, Jepang, Brasil, Swedia, dan negara lainnya. Adapun cabang pertama yang dirilis berada di Inggris dan Jerman.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Hal itu diungkapkan oleh CEO Amazon Andy Jassy dalam sebuah memo kepada staf pada Rabu, 4 Januari 2022 waktu setempat.
Berdasarkan laporan Variety, pemutusan hubungan kerja itu akan terjadi di beberapa tim, tetapi mayoritas karyawan yang terdampak mereka yang bekerja di bagian Amazon Stores serta divisi People, Experience, and Technology.
Bagaimana sejarah Amazon menjadi perusahaan teknologi raksasa dunia?
Amazon.com, Inc merupakan perusahaan raksasa yang berbisnis dalam situs perdagangan retail terbesar dunia.
Segala hal dimuat dan dijajakan disana. Mulai dari pakaian, elektronik, serba-serbi kesehatan, perkakas rumah, minuman, hingga web hosting CDN (Content Delivery Networks). Padahal, dahulu, Amazon hanya menjual buku.
Jeff Bezos, pendiri Amazon pada 1994 memulai bisnisnya di garasi rumahnya di Seattle. Ia bekerja sama dengan penerbit dan menjual buku ke berbagai negara bagian Amerika. Lalu pada 1995, Jeff Bezos mulai merambah bisnisnya secara online dan berdirilah Amazon.com. Amazon menjadi nama yang dipilih Jeff Bezos karena melambangkan sungai terbesar di dunia.
Baca juga: Hadapi Ketidakpastian, Jumlah PHK Amazon Lampaui Meta |
Setelah dua bulan pascapeluncuran, Amazon berhasil menjual produknya ke 50 kota di 45 negara bagian Amerika. Lalu pada bulan berikutnya perusahaan itu mencatat penjualan hingga USD20 ribu setiap minggu.
Melihat prospek bisnisnya sangat menjanjikan, pada tahun yang sama yaitu 1995 Amazon mulai melakukan penawaran saham ke publik. Lalu dua tahun kemudian tepatnya pada 15 Mei 1997, Amazon resmi menawarkan umum perdana sahamnya.
Nick Hanauer merupakan investor pertama, yang menginvestasikan USD40 ribu sebagai modal.
Di tahun berikutnya Amazon tidak lagi menjual buku saja, perusahaan itu mulai merambah ke DVD dan meluncurkan Advantage Program. Seiring berjalannya waktu, Amazon terus melebarkan bisnisnya, segala jenis upaya dan kerja sama dilakukan Jeff Bezos untuk memanjakan konsumen.
Tampilan yang tak menarik di website Amazon pun diubah. Amazon juga membuat beberapa program-program menarik seperti 1-ClickTM yang memungkinkan konsumen untuk membeli secara online dengan satu klik, Amazon.com, Amazon Web Services, Amazon Wedding, Amazon Connect, Amazon Simple Storage Service (S3), Endless.com, dan Amazon Unbox on TiVo.
Saat ini perusahaan yang berkantor pusat di Seattle, Washington, Amerika Serikat telah membuka banyak cabang di dunia, seperti Kanada, Prancis, India, Spanyol, Italia, Tiongkok, Belanda, Jepang, Brasil, Swedia, dan negara lainnya. Adapun cabang pertama yang dirilis berada di Inggris dan Jerman.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id