Bendungan Tamblang saat diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: dok PTPP.
Bendungan Tamblang saat diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: dok PTPP.

Keren! Bendungan Tamblang Jadi yang Pertama di Asia Tenggara Pakai Teknologi Inti Aspal

Husen Miftahudin • 03 Februari 2023 11:13
Jakarta: PT PP (Persero) Tbk atau PTPP berhasil menuntaskan pembangunan konstruksi proyek Bendungan Tamblang yang berlokasi di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Proyek pembangunan bendungan tersebut diresmikan langsung oleh Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang ditandai secara simbolis dengan prosesi penekanan tombol switch on sebagai tanda pembukaan pintu bendungan dan penandatanganan prasasti.
 
Dikutip dari keterangan resmi PTPP, Jumat, 3 Februari 2023, Bendungan Tamblang yang berubah nama menjadi Bendungan Danu Kerti Buleleng ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total nilai kontrak sebesar Rp820 miliar.
 
Pembangunan bendungan yang dimulai sejak akhir 2018 tersebut dikerjakan oleh Kerja Sama Operasi (KSO) PTPP Adijaya dengan masa pelaksanaan selama 1.460 hari kalender dan masa pemeliharaan selama 365 hari kalender.

"Dengan kehadiran Bendungan Tamblang ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan memiliki dampak positif bagi masyarakat di Provinsi Bali khususnya yang berada di Kabupaten Buleleng," ucap Direktur Utama PTPP Novel Arsyad.
 
Bendungan Tamblang memiliki kapasitas penampungan sebesar 5,1 juta meter kubik dengan luas genangan 29,86 hektare. Bendungan Tamblang merupakan bendungan pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang dalam pembangunannya menggunakan teknologi inti aspal sebagai inti atau core bendungan, yang biasanya dalam pembangunan bendungan menggunakan inti clay.
 
"Pemilihan inti aspal bertujuan agar bendungan ini dapat kedap air, tahan gempa, dan memiliki efisiensi yang relatif lebih tinggi terhadap penggunaan material urugan," ungkap Novel Arsyad.
 
Baca juga: Resmikan Bendungan Danu Kerthi, Presiden: Bisa Kurangi Banjir

 
Kehadiran Bendungan Tamblang sendiri diharapkan mampu mereduksi banjir dengan debit 158,86 meter kubik per detik sehingga daerah di hilir bendungan menjadi aman terhadap ancaman banjir. Selain itu, kehadiran bendungan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengairi irigasi sawah dan meningkatkan intensitas tanam di daerah irigasi Bungkulan dan daerah irigasi Bulian seluas 588 hektare serta menghasilkan air baku sebesar 510 liter per detik.
 
Tidak hanya itu saja, bendungan tersebut juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 0,54 megawatt dan (MW) sebagai objek wisata baru di wilayah Bali Utara
 
"Dibangunnya Bendungan Tamblang juga dapat memberikan nilai tambah sebagai kawasan wisata air yang dapat dinikmati oleh para wisatawan lokal, terutama masyarakat yang tinggal di sekitar bendungan," pungkas Novel Arsyad.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan