Ilustrasi motor listrik. Foto: Branda Antara
Ilustrasi motor listrik. Foto: Branda Antara

IESR: Indonesia Harus Jadi Produsen Motor Listrik

Antara • 25 Februari 2023 21:31
Jakarta: Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan pengembangan motor listrik di Indonesia sudah sangat mendesak dan tak bisa ditunda-tunda. Dia juga mendorong agar Indonesia bisa menjadi produsen.
 
"Telat sedikit, Indonesia bakal ketinggalan dari Thailand, India, dan Vietnam. Makanya, kalau ingin membangun industri, jangan ditunda-tunda," kata Fabby, Sabtu, 25 Februari 2023.
 
Menurut dia, jika pembangunan motor listrik tidak dilakukan dari sekarang, bisa jadi nantinya Indonesia hanya akan jadi importir. Hanya jadi perakit kendaraan tersebut.

"Harusnya kita jadi produsen, bahkan bisa ekspor,” kata dia.
 
Industri motor listrik, tambah dia, bisa menjadi kunci bagi transformasi industri otomotif di masa mendatang. Musababnya, industri motor listrik tidak membutuhkan banyak komponen sehingga tidak memerlukan supply chain yang banyak.
 
Selain itu, teknologi motor listrik juga relatif sederhana. Hanya motor penggeraknya yaitu baterai serta sistem kontrol dan chasis.
 
Fabby menyatakan motor listrik hanya tinggal menentukan berapa ukurannya, misal sekian horse power. Kondisi tersebut yang membuat lebih mudah bagi pemain-pemain baru.
 
"Pasar baru, jadi belum ada yang mendominasi. Sehingga, siapa yang masuk cepat, dia bisa mendapatkan pasar," kata Fabby.
 

Industri terintegrasi

Pemerintah sedang mengembangkan industri listrik terintegrasi dari hulu ke hilir. Upstream-nya adalah produksi mineral, midstream-nya pembuatan baterai dan di hilir pembuatan motor.
 
"Jadi ekosistemnya sedang dibangun. Kalau ini sudah terbentuk, kita lihat pada 2024-2025 sudah produksi. Kalau industri sudah terbentuk, pengguna di hilir bisa lebih cepat lagi," katanya.
 
Pengguna sepeda motor saat ini, menurut dia, potensial menjadi pengguna motor listrik roda dua di masa depan. Populasinya pun cukup besar. Dari catatan Polri, sepeda motor mencapai 126,99 juta.
 
Baca: Skuter Listrik Buatan Indonesia Diyakini Bisa Bersaing
 
Setiap tahun, permintaan sepeda motor juga meningkat. Sepanjang 2022, misalnya, menurut Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), penjualan motor domestik meraih 5,2 juta unit.
 
Di sisi lain, ke depan penggunaan motor listrik dapat mempercepat transformasi industri otomotif, mendukung ketahanan energi, serta penurunan emisi gas rumah kaca. Selaras dengan target Net Zero pada 2060.
 
Tetapi, menurut Fabby, jika ingin tercapai target NZE pada 2060, maka pada 2030 sebanyak 65 persen kendaraan motor bakar harus disubstitusi kendaraan listrik.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan