Hal itu dibuktikan dengan pertumbuhan UMKM go digital yang sudah menembus angka 21,8 juta. Mendekati target Kementerian Koperasi dan UMKM di angka 30 juta UMKM go digital pada 2024. Dari situ, pelaku UMKM tinggal jeli mengintip peluang produk apa yang diminta pasar e-commerce.
"Ikuti keinginan pasar, lalu lakukan inovasi. Bikin beda dari yang sudah ada. Diferensiasi itu bikin produk kita eksklusif dan diburu pelanggan lintas daerah, bahkan dunia. Yuk, ubah citra produk UMKM dari jago kandang jadi juragan kelas dunia," ujar kreator konten Babyta Fara, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 21 Juli 2023.
Hal itu dikatakan saat tampil sebagai narasumber dalam diskusi literasi digital di halaman Balai Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang digelar Kominfo bekerja sama dengan UMKM Mojokerto serta mengusung tema 'Digital Marketing bagi UMKM Pemula'.
Baca: Ini Program Prioritas Wamen Baru BUMN |
Selain Babyta Fara, diskusi juga menghadirkan narasumber lain yakni, key opinion leader Nessa Icha dan penyiar Arief Boo, serta Riska Regita selaku moderator. Adapun untuk bisa jadi juragan kelas internasional, Nessa Icha membagi pengalaman untuk meraih permintaan yakni, pintar dan kreatif bikin branding produk dengan konten menarik dan mudah diakses pasar.
"Bisa lewat YouTube. Bikin video menarik dan mengundang minat banyak follower. Juga di Instagram atau Facebook. Kalau punya produk baru, pesan singkat di Twitter juga pas untuk sarana promosi," saran Nessa soal pilihan media sosial yang efektif buat mempromosikan produk inovatif UMKM.
Yang tak kalah penting, Arief Boo menimpali, kalau sudah punya website atau akun media sosial, kelola secara efektif. Cepat merespons kalau ada chat dari calon konsumen. "Ini zaman digital. Cirinya quick response. Kita bisa langsung dan lebih cepat mengakses konsumen, dan mereka butuh direspons cepat," kata Arief.
Service excellent pada setiap order, lanjut Arief Boo, menjadi pembeda, sehingga pelanggan dipuaskan dan akan repeat order. "Jaga benar rekam jejak bisnis di ruang digital. Karena, kalau rusak, akan ambyar dan susah memulihkannya," tegas Arief.
Arief Boo menambahkan, semua butuh sinergi dan terus belajar. Bersyukur, perjuangan UMKM secara nasional mulai tampak hasilnya. Dari tahun ke tahun pertumbuhan UMKM go digital terus meningkat. Semakin banyak UMKM yang go digital, pasar besar itu niscaya akan semakin mudah digenggam.
Progres itu mulai terang terlihat. Arief Boo mencatat, pendapatan ekonomi digital pada 2022 mencapai USD77 miliar atau naik 22 persen dari 2021, dengan pendapatan ekonomi digital secara total mencapai USD63 miliar.
"Jangan sampai kita yang lelah pemain asing yang raup rezekinya," cetus Arief.
Diskusi literasi digital pada lingkup komunitas, untuk diketahui, merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News