PLTS terapung milik Krakatau Daya Listrik. Foto: dok Krakatau Daya Listrik.
PLTS terapung milik Krakatau Daya Listrik. Foto: dok Krakatau Daya Listrik.

Begini Cara Krakatau Daya Listrik Pangkas Emisi Karbon hingga 561 Ton/Tahun

Husen Miftahudin • 18 September 2023 08:23
Jakarta: PT Krakatau Daya Listrik (KDL), anak usaha Chandra Asri Group di bidang infrastruktur, berhasil mengembangkan usaha pembangunan pembangkit panel surya dengan empat mekanisme yang berbeda sebagai salah satu upaya menyediakan solusi energi baru terbarukan (EBT).
 
Perusahaan telah berhasil memasang panel surya di berbagai proyek, termasuk industri dan ritel, dengan total kapasitas listrik energi baru terbarukan mencapai 958 kWp dan ditargetkan proyek PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang akan dikerjakan mencapai tiga MWp di 2023.
 
Direktur Utama Krakatau Daya Listrik Nandang Hariana mengatakan, keberhasilan pembangunan panel surya ini, baik untuk pelanggan maupun di wilayah usaha sendiri, dapat menghemat pemakaian listrik hingga 40 persen per tahun, serta mengurangi emisi karbon mencapai 561 ton CO2 per tahun.

Dia menekankan, inovasi ini menjadi salah satu upaya perusahaan untuk memberikan kontribusi terhadap upaya pemerintah dalam mencapai target energi baru terbarukan sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 112 Tahun 2022.
 
"Kami berkomitmen untuk memberikan solusi dalam menyediakan energi listrik yang lebih ramah lingkungan melalui berbagai inovasi. Dengan pengembangan empat mekanisme panel surya KDL, kami telah menyediakan solusi energi listrik yang baru terbarukan untuk industri maupun retail seperti perumahan sekaligus mendukung Pemerintah dalam mendorong penggunaan energi baru terbarukan," ungkap Nandang lewat siaran pers, Minggu, 17 September 2023.
 
Baca juga: Mantap! PLTS Terapung Cirata Bakal Jadi yang Terbesar di Asia Tenggara
 

4 mekanisme pemasangan solar panel


Dijelaskan Nandang, KDL memiliki empat mekanisme dalam pemasangan solar panel. Pertama, Solar On Grid System yang mengintegrasikan panel surya dengan jaringan listrik. Sehingga memungkinkan energi yang dihasilkan langsung disalurkan melalui jaringan listrik tanpa memerlukan baterai sebagai penyimpanan cadangan.
 
Kedua Solar Off Grid System, beroperasi secara mandiri tanpa koneksi ke jaringan listrik, memerlukan penyimpanan energi dalam baterai untuk penggunaan berdasarkan kapasitas baterai. Ketiga, On Grid with Battery Back-Up System, di mana panel surya mengalirkan energi ke jaringan listrik dan menyimpan kelebihan energi dalam baterai sebagai cadangan saat matahari tidak bersinar.
 
Keempat Solar Hybrid System yang menggabungkan berbagai sumber energi untuk memenuhi kebutuhan listrik bangunan dan memungkinkan integrasi antara sistem yang berbeda. Dengan berbagai pilihan ini, KDL dapat memberikan solusi pemasangan panel surya yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
 
Di sisi lain, perusahaan juga berencana untuk memulai proyek Floating PV di Waduk Krenceng PT Krakatau Tirta Industri yang akan dimulai konstruksi pembangunan Tahap 1 pada tahun 2024 dengan kapasitas 9,6 MWp dan berlanjut ke Tahap berikutnya hingga total mencapai 32 MWp.
 
Semua inisiatif ini mencerminkan komitmen KDL untuk berkontribusi pada pengembangan sumber energi baru terbarukan yang berkelanjutan dan berperan dalam mengurangi dampak lingkungan.
 
"Sumber energi terbarukan ini nantinya akan menjadi pilihan utama untuk industri pembangkit karena sifatnya yang berkelanjutan. Energi terbarukan mengandalkan sumber daya alam yang tidak terbatas, seperti sinar matahari untuk PLTS."
 
"Hal ini menunjukkan energi terbarukan memiliki keunggulan jangka panjang dalam menjaga ketersediaan sumber energi yang berkelanjutan. Krakatau Daya Listrik berkomitmen untuk senantiasa berinovasi menyediakan solusi menyeluruh untuk energi baru terbarukan," papar Nandang menambahkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan