Ilustrasi pertamina. Foto: Pertamina.
Ilustrasi pertamina. Foto: Pertamina.

PGEO Kembangkan Potensi Panas Bumi di Kenya

Arif Wicaksono • 22 Agustus 2023 12:41
Jakarta: PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menjajaki kerja sama dengan Africa Geothermal International No. 1 Limited (AGIL No. 1) untuk mengembangkan potensi panas bumi pada konsesi Longonot di Kenya.  
 
baca juga: Pertamina Geothermal Energy Siap Optimalkan Potensi Panas Bumi di Hululais

Langkah kedua belah pihak ini ditandai melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Dr. Fred N. Ojiambo, MBS, SC selaku Board of Directors Africa Geothermal International Limited (AGIL) dan Julfi Hadi selaku Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. di Nairobi, Kenya pada Minggu, 20 Agustus 2023.
 
AGIL adalah anak usaha dari AGIL No.1 yang merupakan perusahaan terbatas di Kenya yang bergerak di bidang pengembangan energi panas bumi. Salah satunya melalui wilayah konsesi Longonot di Kenya, yang memiliki potensi pengembangan sampai dengan 500 megawatt (MW) dengan 140 megawatt (MW) siap untuk dieksploitasi.
 
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi menjelaskan, MoU dengan AGIL merupakan langkah strategis PGE untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan sumber daya panas bumi di mancanegara.

"Longonot memiliki keunggulan lokasi dan letak geologis yang menjadikannya sebagai prospek yang menarik. Melalui kolaborasi ini, PGE memiliki kesempatan untuk ikut andil dalam pengembangan energi baru terbarukan, sekaligus sebagai upaya kami untuk menjadi produsen geotermal global,” ujarnya dilansir dari laman BUMN, Selasa, 22 Agustus 2023.

Afrika episentrum baru pertumbuhan ekonomi

Julfi menambahkan, Afrika merupakan episentrum baru pertumbuhan ekonomi, sehingga dapat menciptakan iklim investasi yang baik. Dalam bidang pengembangan panas bumi, Kenya menjadi negara terdepan di kawasan Afrika dengan kapasitas terpasang sebesar 865 MW dan berada di posisi ke-7 dalam peringkat global.
 
Sebagai produsen panas bumi, dia mengungkapkan, PGE maupun AGIL memiliki keahlian dan pengalaman yang sangat mumpuni dalam pengembangan geothermal sebagai energi terbarukan.
 
"Tentunya kami berharap kolaborasi dalam bentuk kerjasama pengembangan panas bumi ini dapat meningkatkan eksposur bisnis kedua belah pihak," ujarnya.
 
Saat ini Indonesia memiliki 2.356 MW kapasitas terpasang dan 80 persen di antaranya atau sekitar 1.877 MW berasal dari wilayah kerja PGE dengan 672 megawatt (MW) dikelola langsung PGE. PGE menargetkan pengembangan kapasitas terpasang yang dioperasikan sendiri hingga satu gigawatt (GW) dalam dua tahun ke depan.

Terbuka untuk semua lini bisnis

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyebutkan bahwa kehadiran Pertamina sebagai bagian dari BUMN Indonesia membawa semangat Pemerintah melanjutkan Konferensi Asia-Afrika di Bandung empat dekade lalu. Kali ini semangat itu diwujudkan dalam bentuk kerja sama ekonomi strategis antarnegara.
 
Dalam rangka transisi energi, kerjasama Pertamina mencakup bisnis di upstream maupun downstream. "Kami membuka semua peluang termasuk dalam pengembangan geotermal di Kenya,” ujar dia.
 
Vice President Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, penandatanganan MoU PGE dengan AGIL menjadi salah satu agenda dalam kunjungan Pertamina Group untuk mendalami potensi kerjasama di Afrika. Kerja sama tersebut diharapkan makin memperkuat ketahanan energi nasional, sekaligus mewujudkan peran perusahaan sebagai perusahaan energi global.
 
"Kami terbuka pada semua peluang kerjasama bisnis yang memiliki dampak positif bagi Pertamina dan bagi negara," jelas Fadjar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan