Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono menjelaskan, langkah pertama adalah memastikan semua komponen (stakeholders) pertanian harus tetap bekerja keras dan komitmen dalam rangka menyediakan pangan bagi 267 juta rakyat.
Langkah kedua adalah menjaga keseimbangan supply dan demand bahan pangan, serta stabilisasi harga pangan. Secara operasional, langkah ini dilakukan dengan cara mengakselerasi produksi pertanian, khususnya melalui kegiatan padat karya dengan mempekerjakan para tenaga kerja yang kehilangan penghasilan akibat dampak dari pandemi covid-19.
"Langkah ketiga, melakukan kerja sama dan harmonisasi dengan seluruh stakeholders. Termasuk yang diluar Kementan, sebab masalah pertanian masalah bersama. Tidak cukup hanya diselesaikan oleh insan pertanian, sehingga secara riil langkah ini dilakukan dengan mendorong kelancaran distribusi bahan pangan pokok," kata Momon, dikutip keterangan tertulis, Kamis, 23 April 2020.
Terkait langkah pertama, Kepala Badan penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menjelaskan, langkah ini akan dikonkritkan dengan mempercepat program bantuan sarana produksi, seperti alat mesin pertanian (alsintan), benih/bibit, pupuk, pakan ternak, obat hewan/vaksin, dan sarana produksi lainnya.
Selain itu, dalam jangka pendek, Kementan telah melakukan langkah cepat dengan turut penyediaan bahan pangan pokok, utamanya beras dan jagung.
Selanjutnya, mempercepat ekspor komoditas strategis dalam mendukung keberlanjutan ekonomi.
"Tidak lupa juga turut menyosialisasikan kepada petani dan petugas terkait penanganan/pencegahan covid-19, pengembangan pasar tani di Provinsi, mendukung terhadap eksistensi UMKM, dan usaha ekonomi informal di sektor pertanian”, kata Dedi.
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Bustanul Arifin Caya mendukung langkah-langkah ini. Menurutnya, pertanian juga garda terpenting dalam menghadapi pandemi covid-19 selain petugas medis.
"Kita tetap akan menjadi pejuang pertanian, bahkan dengan e-learning, kita akan terus bergerak dengan lebih modern”, Tutur Bustanul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News