Kemenperin minta industri makanan perhatikan protokol kesehatan. Foto:MI/Irwansyah Putra
Kemenperin minta industri makanan perhatikan protokol kesehatan. Foto:MI/Irwansyah Putra

Industri Makanan Harus Perhatikan Protokol Kesehatan

Ilham wibowo • 01 April 2020 15:28
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri manufaktur terutama di sektor makanan dan minuman tetap berproduksi untuk menjamin kebutuhan pangan masyarakat selama menghadapi virus korona (covid-19). Hal tersebut dengan mengedepankan protokol kesehatan.
 
“Apabila ada yang tetap berproduksi, diharapkan dapat mengikuti pedoman penanganan covid-19 yang ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 1 Maret 2020.
 
Para pelaku usaha telah diminta agar distribusi produk bisa tetap lancar dan mudah dijangkau. Sehingga, stok yang lebih cepat berada di masyarakat bisa berkontribusi mencegah penularan wabah.

Menurut Sigit industri makanan dan minuman akan tetap tumbuh lantaran permintaan yang stabil dan cenderung meningkat. Ia optimistis beberapa industri yang melakukan diversifikasi juga akan mendapatkan kenaikan kinerja.
 
“Contohnya, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang akan mengalami peningkatan produksi karena berupaya memenuhi kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD),” sebutnya.
 
Sementara itu, Ketua Umum Gapmmi Adhi S Lukman menyampaikan pihaknya bertekad mendukung pemerintah dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di tengah kondisi sulit saat ini, termasuk dampak dari pandemi covid-19.
 
“Kali ini, dunia usaha tidak lagi memikirkan untung rugi, tapi bagaimana bersama-sama dengan pemerintah mengatasi masalah saat ini, sehingga bisa recover cepat,” paparnya.
 
Menurut Adhi, dari pengalaman beberapa negara, produk mamin olahan menjadi salah satu andalan untuk ketersediaan pangan saat menghadapi sebuah bencana atau musibah. Karenanya, diperlukan pasokan bahan baku agar bisa menjaga produktivitas industri mamin.
 
“Kami telah menyampaikan kepada Bapak Menteri Perindustrian, bahwa kami tetap ingin melakukan produksi dan distribusi sampai ke pusat perbelanjaan, bahkan sampai ke konsumen. Namun demikian, yang perlu diperhatikan, antara lain adalah kelancaran bahan baku dan arus logistik,” terangnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan