Ilustrasi jaringan gas PGN. Foto: Dok.MI
Ilustrasi jaringan gas PGN. Foto: Dok.MI

PGN Pasok Gas ke Pupuk Iskandar Muda dengan Harga Baru

Suci Sedya Utami • 31 Agustus 2020 14:31
Jakarta: PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melalui anak usahanya PT Pertagas Niaga menginovasi dan mengamandemen perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).
 
Amandemen PJBG ditandatangani oleh Direktur Utama Pertagas Niaga Linda Sunarti dan Direktur Utama PIM Yanuar Budinorman secara virtual. Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Plt Dirjen Migas Ego Syahrial, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Utama PGN Suko Hartono, dan Direktur Utama Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman.
 
Direktur Komersial PGN Faris Aziz mengatakan amandemen PJBG ini sebagai tindak lanjut dari implementasi Keputusan Menteri ESDM Nomor 89 Tahun 2020 yang mengatur penurunan harga gas bumi di sektor industri tertentu.

"Pupuk Iskandar Muda masuk ke dalam tujuh sektor yang mendapatkan penurunan harga gas menjadi USD6,61 per MMBTU (million british thermal unit)," kata Faris, Senin, 31 Agustus 2020.
 
Faris mengatakan berdasarkan amandemen PJBG ini, kebutuhan PIM akan dipasok dari sumber gas Medco dengan volume 54 billion british thermal unit per day (BBTUD) dengan kontrak suplai selama 13 tahun mulai Juni 2020 hingga Mei 2033. Adapun pengaliran gas Medco ke PIM dilakukan melalui mekanisme operasi yang terintegrasi PGN Grup untuk menjamin kestabilan suplai demand di Sumatra Bagian Utara.
 
Sebelumnya, operasional PIM sering terkendala oleh pasokan gas sehingga berimbas pada proses produksi. Faris berharap alokasi gas yang disepakati dapat menjamin ketahanan pasokan gas di PIM agar dapat beroperasi dengan optimal.
 
Apalagi pada tahun 2020, PIM akan menyelesaikan target alokasi pendistribusian pupuk urea sekitar 300 ribu ton dan ammonia sekitar 180 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan pupuk di enam wilayah cakupan distribusi PIM, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, dan Jambi.
 
“Kami terus mengupayakan memberikan layanan yang terbaik untuk menjaga keandalan pasokan gas secara berkelanjutan, sehingga operasi dan produksi PIM dapat sustain dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Aceh dan Indonesia pada umumnya,” imbuh Faris.
 
Dengan suplai gas yang terjamin dan harga yang terjangkau, diharapkan dapat mendukung komitmen PIM untuk menjadi perusahaan pupuk dan petrokimia yang kompetitif dan menghidupkan kembali geliat industri di Aceh, khususnya industri pupuk, serta mendorong penurunan harga produk yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing industri pupuk domestik.
 
“Semoga kerja sama ini dapat memberikan dampak yang riil terhadap pengembangan maupun diversifikasi produk PIM yang telah dicanangkan,” jelas Faris.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan