Dalam dialog tersebut dibahas kerja sama Sustainable and Resilient Recovery and Growth dan Digital Innovation on Supporting pasar Mikro Small Medium Enterprises (MSMEs). Termasuk isu global dan regional terkait covid-19, Brexit, dan penyederhanaan tarif Inggris berdasarkan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
“Saya memiliki keyakinan yang kuat bahwa ekonomi Indonesia dan Inggris akan saling melengkapi, begitu pula antara ASEAN dan Inggris,” ujar Agus melalui keterangan tertulisnya, Jumat, 28 Agustus 2020.
Agus menjelaskan total perdagangan bilateral Indonesia dengan Inggris mencapai USD2,4 miliar. Nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar USD1,3 miliar dan impor USD1 miliar, sehingga Indonesia surplus USD300 juta.
Sementara itu, data statistik Sekretariat ASEAN menunjukkan bahwa Inggris merupakan mitra dagang ASEAN ke-13 dengan total perdagangan 2019 sebesar USD35,7 miliar. Sedangkan untuk investasi, Inggris menempati posisi ke-6 sebagai mitra ASEAN dengan nilai USD7,7 miliar.
Potensi kerja sama ekonomi ASEAN dengan Inggris antara lain di bidang ekonomi digital, teknologi finansial, khususnya untuk UMKM dan kerja sama terkait lingkungan. Kemudian di bidang perubahan iklim dan energi dengan mendukung bisnis yang menggunakan dan mengembangkan energi rendah karbon di sektor ekonomi hijau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News