Mencicipi kopi hasil produksi Kampung Pelag di Pelagio Cafe - - Foto: Medcom/ Eko Nordiansyah
Mencicipi kopi hasil produksi Kampung Pelag di Pelagio Cafe - - Foto: Medcom/ Eko Nordiansyah

Indonesia Power Dorong Kesejahteraan Kampung Pelag dengan Budidaya Kopi

Eko Nordiansyah • 14 Maret 2020 19:25
Garut: PT Indonesia Power Kamojang POMU mengajak mitra binaan Kampung Pelag melakukan budidaya kopi java preanger. Dengan memanfaatkan lahan milik masyarakat khususnya Kelompok Sinergi Jaya seluas 35,7 hektare (ha) dan lahan milik Perhutani seluas 42,60 ha yang kini telah menghasilkan 1,2 ton kopi untuk kisaran total hasil per panen.

"Sekilas tentang Kopi Arabica Java Preanger, kopi ini merupakan jenis kopi yang langka karena hanya terdapat di Kampung Pelag yang terletak di ketinggian 1.300 mdpl dan sudah ada sejak zaman belanda dan merupakan komoditi endemik masyarakat Pelag," kata Head of Corporate Communication Indonesia Power Rahmi Sukma di Garut, Jawa Barat, Sabtu, 14 Maret 2020.
 
Kopi dengan jenis arabica ini belum memiliki varietas khusus dan sedang diteliti oleh Balai Peneliti Tanaman Industri dan Penyegar (BALITRI). Kopi dengan kategori Jagur ini dapat tumbuh dengan baik di ketinggian diatas 700 mdpl. Kopi Arabica Java Preanger memiliki keunggulan yaitu tanpa ada reboisasi dapat tumbuh dan produksi selama 100 tahun.
 
Program Indonesia Power Kamojang POMU untuk membentuk Kampung Pelag mandiri sudah dimulai sejak 2011. Asal mula sejarah Kampung Pelag dengan Indonesia Power Kamojang POMU ini berangkat dari pemberitaan di sebuah surat kabar nasional pada 2010 yang mengangkat sebuah berita di Kampung Pelag yang mayoritas penduduknya buta aksara.

"Indonesia Power Kamojang POMU bergerak menuju ke Kampung Pelag yang terletak di desa Sukalila, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut untuk meninjau kebenaran berita surat kabar nasional tersebut," jelas dia.
 
Melalui program CSR Indonesia Power Kamojang POMU, dibentuklah suatu program menuju Kampung Pelag Mandiri. Diawali pada 2011, tahap perintisan untuk memberantas buta aksara dilaksanakan. Selanjutnya di 2012 hingga 2014 tahap penguatan dengan pembangunan ruang kelas baru, pembangunan posyandu, rumah pintar, pemberian modal untuk kopi java preanger, peningkatan kapabilitas guru, pembentukan koperasi, dan pipanisasi air bersih.
 
Pada tahap pengembangan di 2015, kamojang POMU memperbaiki infrastruktur dan komposting. Dilanjutkan tahun 2016 masuk ke tahap pemandirian, kamojang POMU fokus untuk pemakaian kompos untuk budidaya kopi java preanger dan perubahan perilaku dan pola pikir masyarakat menuju kampung mandiri.
 
Tak berhenti di situ, pada 2017 exit strategy untuk Kampung Pelag adalah sebagai kampung yang mandiri dari aspek pendidikan, kesehatan, serta ekonomi. Kemudian pada 2018, dilakukan penguatan kelembagaan ekonomi berupa pembangunan koperasi Kampung Pelag.
 
"Banyak hambatan dalam mewujudkan Kampug Pelag yang mandiri ini, namun Kamojang POMU komit dan percaya dengan semangat serta sinergi antara perusahaan dengan warga Kampung Pelag dapat mewujudkan Kampung Pelag yang mandiri secara pendidikan, ekonomi, dan kesehatan," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan