Ilustrasi Pelita Air. Foto: dok Pelita Air.
Ilustrasi Pelita Air. Foto: dok Pelita Air.

Lupakan Pelita Air, Pemerintah Harus Perjuangkan Garuda!

Nia Deviyana • 12 November 2021 12:00
Jakarta: Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra Andre Rosiade meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengambil sikap untuk menyelamatkan maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
 
Maskapai penerbangan pelat merah tersebut kini terlilit utang USD9,8 miliar atau Rp139,1 triliun (asumsi kurs Rp14.200 per USD). Dengan aset hanya sebesar sebesar USD6,9 miliar, Garuda tercancam bangkrut.
 
"Sikap Gerindra, kami ingin opsi penyelamatan Garuda. Lupakan Pelita Air Service, lupakan opsi lain, kami minta pemerintah berjuang," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI bersama Kementerian BUMN, dikutip Medcom.id, Jumat, 12 November 2021.

Kemudian, Andre berharap Kementerian BUMN tegas melaporkan pihak-pihak yang terindikasi korupsi terkait harga sewa pesawat yang mahal.
 
"Sikap pemerintah harus jelas, melaporkan tindak korupsi ini supaya ini menjadi pembelajaran pejabat BUMN yang lain," cetusnya.
 
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan secara teknis Garuda sebenarnya sudah bangkrut. Saat ini Garuda sudah tidak membayarkan seluruh kewajiban jangka panjangnya seperti global sukuk dan sebagian gaji karyawan yang ditahan.
 
"Kalau istilah perbankan sebenernya sudah technically bankrupt, tapi legally belum. Ini yang sekarang kita sedang berusaha bagaimana keluar dari situasi yang technically bankrupt karena practically semua kewajiban Garuda tidak dibayar," ujarnya.
 
Tiko menjabarkan penyebab yang membuat kondisi keuangan emiten bursa berkode GIAA tersebut porak poranda, yakni salah satunya adalah tata kelola perusahaan yang buruk di masa lalu.
 
"Tentunya kita sudah mengetahui ada kasus korupsi yang diputuskan KPK di mana memang itu nilai mark up pesawat menjadi isu utama di masa lalu. Dan ini juga menyebabkan kontrak-kontrak dengan lessor Garuda ini cukup tinggi dibandingkan dengan airline-airline lain," jelasnya.
 
Tiko menjabarkan aircraft rental cost Garuda apabila dibandingkan pendapatannya mencapai 24,7 persen atau empat kali lipat lebih tinggi dari rata-rata global.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan