"Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,01 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,18 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam video conference, Kamis, 1 Juli 2021.
Secara nasional, NTP Januari sampai dengan Juni 2021 sebesar 103,26 dengan nilai Indeks Harga yang Diterima sebesar 111,13 sedangkan Indeks Harga yang Dibayar sebesar 107,62.
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Pada Juni 2021, NTP Provinsi Maluku Utara mengalami kenaikan tertinggi (3,50 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Bengkulu mengalami penurunan tertinggi (2,16 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.
Selain itu, BPS mencatat penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,35 persen pada Juni 2021 yang disebabkan oleh penurunan indeks pada dua kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok pakaian dan alas kaki.
"Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Juni 2021 sebesar 103,88, atau turun 0,16 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id