Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Biro KLIP Kemenko Perekonomian.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Biro KLIP Kemenko Perekonomian.

UMKM Diprioritaskan dalam Anggaran PEN

Ade Hapsari Lestarini • 06 Maret 2022 11:59
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) sebesar Rp455,62 triliun untuk 2022.
 
Selain untuk kesehatan dan perlindungan masyarakat, Airlangga menuturkan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menjadi salah satu prioritas pemerintah saat ini.
 
"Dalam pengembangan UMKM, Pemerintah mengeluarkan kebijakan antara lain, mewajibkan bank menyalurkan kredit minimal sebesar 30 persen dari total kredit pada 2024, meningkatkan besarnya kredit UMKM menjadi Rp10 miliar, restrukturisasi kredit UMKM yang terdampak covid-19, serta relaksasi kebijakan dan penambahan plafon KUR," jelas Airlangga pada acara optimalisasi penyaluran KUR klaster dalam meningkatkan kesejahteraan dan pemulihan ekonomi yang dilakukan secara langsung di Palembang, dikutip Minggu, 6 Maret 2022.

Pemerintah mencatat, penyaluran KUR pada 2022 hingga 28 Februari 2022 berjumlah Rp55,06 triliun, atau sebanyak 14,75 persen dari target 2022 yang sebesar Rp373,17 triliun. Jumlah tersebut diberikan kepada 1,26 juta debitur.
 
Ketua Komite PC-PEN itu memaparkan, total outstanding KUR pada 28 Februari 2022 sebesar Rp412 triliun, dengan jumlah kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) yang relatif rendah, yakni sebesar 0,98 persen.

Selain itu, ia mengatakan, porsi penyaluran KUR 2022 per sektor terbesar disalurkan pada:

  1. Sektor perdagangan sebanyak 44,8 persen.
  2. Sektor pertanian sebanyak 30,5 persen.
  3. Sektor jasa sebanyak 13,7 persen.

Guna mendukung program tersebut, Airlangga juga mengatakan pemerintah telah memperpanjang waktu untuk memberikan tambahan subsidi bunga KUR.
 
"Pemerintah juga telah memperpanjang tambahan subsidi bunga KUR sebesar tiga persen dari akhir Juni 2022 menjadi akhir Desember 2022. Dengan demikian, suku bunga KUR sampai dengan akhir Desember 2022 hanya sebesar tiga persen. Selain itu, Pemerintah juga menyediakan grace period selama lima tahun. Dengan dukungan tersebut, pekebun membayar cicilan setelah tanaman sawitnya menghasilkan," jelas Airlangga.
 
Sembari melakukan penyerahan KUR secara kelompok untuk usaha bakso, kelapa sawit, pembuat songket, dan pekebun sawit, Airlangga pun memberikan apresiasinya atas rendahnya NPL KUR Sumatra Selatan.
 
"Saya mengapresiasi pencapaian KUR Sumatra Selatan yang Non Performing Loan (NPL) rendah dan capaiannya meningkatkan 100 persen di 2020 sekitar Rp4,4 triliun, di 2021 menjadi Rp8 triliun," pungkas Airlangga.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan