Jakarta: Pemerintah telah memberi sinyal berkali-kali untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khusus jenis pertalite. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, penyesuaian harga pertalite merupakan upaya pemerintah dalam menyikapi tingginya harga minyak dunia.
Lantas, berapa harga pertalite?
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati telah terang-terangan mengatakan kepada anggota Komisi VII DPR, dalam menjual BBM dengan RON 90 saat ini yang sebesar Rp7.650 per liter, negara menombok sekitar Rp4.000 hingga Rp4.500 per liter.
Artinya, dengan harga minyak dunia yang saat ini hampir menyentuh USD100 per barel, harga keekonomian pertalite berkisar antara Rp11.650 hingga Rp12.150 per liter.
"Untuk pertalite subsidinya itu Rp4.000 sampai Rp4.500. Padahal itu penugasan," kata Nicke saat Rapat Dengar Pendapat beberapa waktu lalu.
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, jika menggunakan formulasi harga BBM sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 62.K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan/atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan, maka harga Pertalite akan berada di kisaran Rp12 ribu per liter.
"Harga pertalite dengan harga USD100 per barel memang sudah menyentuh harga di level Rp12 ribu per liter," kata Mamit kepada Medcom.id, Kamis, 14 April 2022.
Awal April lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberi kode harga pertalite dan gas elpiji 3 kilogram (kg) bakal naik menyusul pertamax.
Krisis Ukraina-Rusia membuat pasokan energi terhambat, sehingga membuat harga minyak dan gas (migas) membumbung tinggi. Selain itu harga gas LPG 3 kilogram belum pernah naik sejak 2007 silam.
"Pertamax, pertalite, gas 3 kilogram akan bertahap, 1 April, Juli, September. Itu semua bertahap dilakukan pemerintah," tutur Luhut dalam tayangan Primetime News di Metro TV, Senin, 4 Maret 2022.
Lantas, berapa harga pertalite?
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati telah terang-terangan mengatakan kepada anggota Komisi VII DPR, dalam menjual BBM dengan RON 90 saat ini yang sebesar Rp7.650 per liter, negara menombok sekitar Rp4.000 hingga Rp4.500 per liter.
Artinya, dengan harga minyak dunia yang saat ini hampir menyentuh USD100 per barel, harga keekonomian pertalite berkisar antara Rp11.650 hingga Rp12.150 per liter.
"Untuk pertalite subsidinya itu Rp4.000 sampai Rp4.500. Padahal itu penugasan," kata Nicke saat Rapat Dengar Pendapat beberapa waktu lalu.
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, jika menggunakan formulasi harga BBM sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 62.K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan/atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan, maka harga Pertalite akan berada di kisaran Rp12 ribu per liter.
"Harga pertalite dengan harga USD100 per barel memang sudah menyentuh harga di level Rp12 ribu per liter," kata Mamit kepada Medcom.id, Kamis, 14 April 2022.
Awal April lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberi kode harga pertalite dan gas elpiji 3 kilogram (kg) bakal naik menyusul pertamax.
Krisis Ukraina-Rusia membuat pasokan energi terhambat, sehingga membuat harga minyak dan gas (migas) membumbung tinggi. Selain itu harga gas LPG 3 kilogram belum pernah naik sejak 2007 silam.
"Pertamax, pertalite, gas 3 kilogram akan bertahap, 1 April, Juli, September. Itu semua bertahap dilakukan pemerintah," tutur Luhut dalam tayangan Primetime News di Metro TV, Senin, 4 Maret 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News