"Setelah diumumkan adanya BSU kepada para pekerja aktif yang terdaftar di BPJS, ada peningkatan penambahan kepesertaan. Saya kira ini sangat positif, karena meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya BPJamsostek," ungkap Direktur Utama BPJamsostek Agus Susanto di Makassar, dikutip dari Antara, Senin, 31 Agustus 2020.
Agus mengungkapkan telah menerima laporan dari seluruh kantor cabang BPJamsostek di Indonesia bahwa memang ada penambahan atau peningkatan jumlah peserta.
"Saya belum melihat data pastinya berapa, tetapi secara kasar perhitungannya ada peningkatan dua kali lipat," kata Agus.
Baca: Subsidi Gaji Tahap 2 Meluncur ke 3 Juta Rekening Pekan Ini
Kehadiran program BSU dianggap salah satu nilai tambah untuk menjadi peserta BPJamsostek karena terdapat nilai-nilai fundamental yang dibutuhkan masyarakat seperti terlindungi terhadap risiko kecelakaan kerja, kematian, hari tua, dan juga pensiun.
Peningkatan kepesertaan, lanjut Agus, terjadi di hampir semua provinsi termasuk di Sulawesi Selatan. Ini membuktikan adanya kesadaran masyarakat terkait pentingnya jaminan sosial, khususnya pada perusahaan yang mulai mendaftarkan karyawannya, bahkan beberapa ada yang mengundang kantor-kantor cabang untuk melakukan sosialisasi.
"Jadi BSU ini untuk seluruh sektor, pada seluruh pekerja terdaftar BPJamsostek yang aktif per Juni dan upah di bawah Rp5 juta," kata dia.
Agus menyebutkan total peserta yang aktif di BPJamsostek per Juni terdapat 15,7 juta dan rekening yang masuk hingga saat ini sebanyak 14 juta, sehingga tersisa 1,7 juta.
Sebanyak 14 juta rekening yang masuk terlebih dahulu harus melalui proses validasi dan verifikasi lagi secara berlapis. Sehingga dari seluruh pekerja yang terdaftar BPJamsostek tidak dijamin semua menerima.
Validasi kemudian dilakukan oleh pihak perbankan untuk mencocokkan nomor rekening yang dikirimkan pekerja, kemudian dilakukan verifikasi dan validasi dengan regulasi yang ada yakni permenaker.
"Ketika semuanya sudah valid, barulah pada proses pencairan, saat ini sudah ada 11 juta rekening yang valid, jadi masih ada tiga juta yang dalam proses validasi rekening," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News